Mengharukan, Meski Siswa Baru Cuma 2 Orang, Sekolah Ini Bertekad Mendidiknya Hingga Tamat
WH pun mengaku tak ambil pusing dengan sedikitnya jumlah teman-teman MG di sini. Malah, baginya, hal tersebut jadi salah satu bonus. "Enggak masalah. Kalau disekolahin di tempat yang ramai terus diapa-apain sama teman-temannya bagaimana?" kata dia.
Wakil Kepala Sekolah mengaku hanya bisa manut terhadap keputusan yayasan. Jika yayasan memutuskan SMP swasta ini tetap hidup, ia akan menjalaninya sepenuh hati. "Kita mencoba memberikan yang terbaik saja.
Berapa pun yang masuk, kita hantarkan dia sampai selesai," ucap wakil kasek. "Batas penerimaan siswa nanti dibatasi, dicut-off, kapannya dari negara. Kalau bisa juga kita enggak akan tutup penerimaan," imbuhnya.
Dengan kondisi ini, Wakil Kepala Sekolah akhirnya memutuskan, kegiatan belajar di sekolahnya memakai sistem moving class. Tujuannya agar ruangan-ruangan kelas yang tak terpakai bisa digunakan dan tetap terawat. Hanya saja, untuk menghemat biaya operasional, pendingin ruangan tak lagi digunakan.***
R24/bara