Menu

Upayakan Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Apa yang Akan Dilakukan FPI?

Muhammad Iqbal 14 Jul 2019, 14:50
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab

RIAU24.COM - Hingga kini Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi. Apalagi kuasa hukum menyebut Habib Rizieq terhambat untuk pulang ke Indonesia.

Hal itu dikarenakan, Habib Rizieq disebut harus membayar denda Rp110 juta karena overstay atau telah melewati batas tinggalnya di Arab.

Juru Bicara FPI, Slamet Ma'arif mengatakan pihaknya akan menempuh jalur tersendiri untuk memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia. Termasuk dengan pengurusan masa cekal Habib Rizieq.

Hal tersebut ditegaskan Slamet setelah adanya pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli 2019.

zxc1

"Kami FPI, GNPF, dan PA 212 akan terus berupaya dengan cara kami sendiri agar pencekalan HRS bisa dicabut dan HRS bisa pulang ke tanah air," ujar Slamet dilansir dari Okezone.com, Minggu 14 Juli 2019.

Diketahui, sejumlah pihak meminta agar Habib Rizieq untuk dipulangkan ke Indonesia. Permintaan itu menjadi salah satu syarat terciptanya rekonsiliasi Prabowo-Jokowi yang belum terlaksana pasca pilpres lalu.

Pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi pun terjadi.‎ Kedua tokoh tersebut bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Pertemuan te‎rsebut syarat terbukanya rekonsiliasi antara Prabowo dengan Jokowi yang sempat 'panas di Pilpres 2019. Bahkan, Jokowi sudah menyatakan akan merundingkan kembali dengan Koalisi Indonesia Kerja kemungkinan Gerindra bergabung dengan pemerintah.‎
zxc2

Tapi, pertemuan itu tak mendapat dukungan atau tanpa restu ormas pendukung Prabowo yang juga masih berada dibawah komando Habib Rizieq. ‎Jubir PA 212, Novel Bamukmin menduga pertemuan Prabowo-Jokowi atas dorongan orang-orang yang berkhianat.

"Diduga pertemuan itu didorong oleh orang-orang disekitar Prabowo yang berkhianat kepada umat Islam khususnya yang memilih 02. Namun, atas itu kami akan menunggu arahan para ulama, tokoh dan aktivis untuk secara resmi mereka menyikapi masalah ini," jelas Novel.