Pemkab Kuansing Promosikan Pacu Jalur di Kota Bukittinggi
Saat ini, katanya, iven Pacu Jalur merupakan tradisi yang sudah berjalan semenjak 116 tahun yang lalu, dan tetap dipertahankan hingga saat ini. Saat Pacu Jalur, ada sekitar 300 ribu hingga 400 ribu pengunjung yang datang ke Kuansing.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing Indra Suandy menyampaikan, saat ini pihaknya sudah membuat kalender Pariwisata Kuansing selama satu tahun ke depan yang berisikan berbagai Destinasi Wisata Kuansing yang layak untuk dikunjungi, seperti Air Terjun, Air Panas, Rumah Adat, Silat Pangean, Perahu baganduang hingga Pacu Jalur.
Sehubungan dengan banyaknya pengunjung saat Pacu Jalur, seperti yang disampaikan Wabup Halim tersebut, diharapkan bisa menjual Budaya dan Pariwisata Kuansing. Sehingga Kuansing bisa tetap menjadi tujuan wisata, meski tidak di saat iven Pacu Jalur.
Sekda Kuansing Dianto Mampanini juga menyebutkan Jalur merupakan sebuah perlombaan dayung di sungai Kuantan, yang digelar di beberapa kecamatan yang dikelompokkan dalam format rayon, selanjutnya pada pelaksanaan event puncak untuk tingkat nasional diselenggarakan di kota Teluk Kuantan, ibu kota Kabupaten Kuansing. Untuk tahun ini, Pacu Jalur akan digelar mulai tanggal 21 hingga 25 Agustus.
"Jalur (perahu) adalah sebuah sampan panjang yang berasal dari sebatang kayu tanpa sambungan, dengan panjang berkisar 30 hingga 40 meter, dengan kapasitas 50 hingga 60 orang," paparnya.
Untuk masing-masing jalur setiap tahunnya ada sekitar 200-an tim yang ikut, yang berarti ada sekitar 10 hingga 12 ribu atlet yang ikut dalam Pacu Jalur. Untuk itu, Kota Bukittinggi atau dari daerah mana saja, bisa menjadi peserta kegiatan ini, sehingga tidak hanya sebagai penonton, tapi juga bisa merasakan sensasi Pacu Jalur tersebut.