Menu

Tim Mahasiswa Unri Berhasil Buat Peta Indikasi Geografis, ini Keunggulannya

Muhammad Iqbal 4 Jul 2019, 16:16
Tim Mahasiswa Unri Berhasil Buat Peta Indikasi Geografis
Tim Mahasiswa Unri Berhasil Buat Peta Indikasi Geografis

RIAU24.COM - Saat berada di Kota Dumai, tiga mahasiswa Universitas Riau (UNRI) Nurul Azizah, Nadya Hari Pratiwi dan Annisa Permata, melakukan penelitian terhadap zona terinterusi air laut di sejumlah titik di kota tersebut.

Penelitian yang didampingi oleh Dr. Nur Islami SSi MT itu, berhasil menciptakan peta indikasi geografis sebagai informasi bagi masyarakat sekitar, untuk mengetahui batas interusi air laut yang telah mencemari air bersih di Kota Dumai. 

Kegiatan berbasis penelitian ini telah berhasil didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
zxc1

Nurul salah seorang dari mahsiswi Unri mengatakan, penelitian itu dilakukan karena adanya eksploitasi tanah berlebihan yang telah mengakibatkan intrusi air laut pada akuifer di daerah pantai.

Hal tersebut, kata dia, ditunjukkan dengan semakin bertambahnya sumur penduduk yang berubah menjadi payau. Intrusi air laut menimbulkan dampak yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti penurunan kesuburan tanah, kerusakan bangunan, dan mengganggu kesehatan apabila di konsumsi setiap harinya. 

"Pembuatan peta indikasi geografis pada Kota Dumai digunakan untuk mengetahui zona jenuh air dan interface air laut dengan air tawar agar diketahui zona air yang layak digunakan sehari-hari," kata dia kepada Riau24.com, Kamis, 4 Juli 2019.

Untuk pembuatan peta indikasi geografis, kata dia dilakukan menggunakan survey Geoelectrical Resistivity untuk mengetahui zona akuifer, ketebalan, dan kedalamannya. 

zxc2

"Sedangkan peta indikasi geografis itu sendiri adalah tanda yang mengidentifikasikan suatu kawasan di dalam wilayah terkait asal, reputasi, kualitas, dan karakteristik yang sangat ditentukan oleh faktor geografis salah satunya adalah interusi. Dan untuk pengolahan data sudah dilakukan dengan menggunakan metode Konfigurasi Schlumberger (1D) dan Wenner (2D)," sambung Nadya.

Sementara itu, Annisa menambahkan, tak hanya untuk kota Dumai, penelitian ini juga akan sangat bermanfaat untuk seluruh kota yang mengalami kasus yang sama terkait interusi sehingga mencemari keberadaan air bersih.

"Harapannya dengan penelitian yang telah dilakukan, dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat  agar dapat menikmati air bersih dan jauh dari penyakit," harap Annisa.