RIAU24.COM -  Meski perjalanan politik Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019 menuai pro-kontra, namun peluang Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 cukup besar.

 

"Jadi orang mungkin akan melupakan Sandi yang kemarin ikut di Prabowo-Sandi ketika maju di 2019. (Kerusuhan) 22 Mei lekat ke Prabowonya, Sandi hanya sekedar calon wakil,"ujar eneliti Lembaga Survei Indonesi (LSI) Denny JA, Rully Akbar, di Jakarta, melansir dari Republika. Selasa 2 Juni 2019.

Rully menjelaskan pro dan kontra sempat terjadi saat Sandiaga dianggap publik tidak mengambil sikap saat kerusuhan 22 Mei lalu. Namun, menurut hal tersebut tidak berpengaruh pada suara pendukungnya di depan.

Selain kerusuhan 22 Mei, lanjutnya sikap Sandiaga yang memberikan ucapan selamat kepada presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menurut Rully, merupakan keputusan yang penuh pertimbangan.

"Keputusan dia mengucapkan atau tidak ada konsekuensinya. Baik dari kehilangan pemilihnya atau bisa jadi menambah pemilihnya,"tuturnya.