Menu

Berbalik Arah, Begini Penilaian Jokowi tentang Menteri dari Kalangan Profesional dan Parpol

Siswandi 2 Jul 2019, 11:43
Joko Widodo
Joko Widodo

RIAU24.COM -  Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik, dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024. Pasalnya, ia menilai, banyak kader partai politik yang juga profesional di bidangnya.

Sikap Jokowi ini berbalik arah saat pertama kali terpilih menjadi Presiden RI pada tahun 2014. Ketika itu, Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.

"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi, yang dilansir Kompas, Selasa 2 Juli 2019.

Menurutnya,  tak penting lagi untuk melihat, apakah seorang menteri berasal dari kalangan profesional atau parpol.

"Yang penting setiap kementerian diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Mengerti masalah-masalah yang ada di dalamnya sehingga gampang mengeksekusi program, gampang menyelesaikan masalah-masalah yang ada," terangnya lagi.

Dalam wawancara ekslusif bersama kompas tersebut, Jokowi kembali menyatakan, pihaknya tak menutup pembicaraan dengan parpol oposisi yang hendak bergabung.

"Sudah sering saya sampaikan, kami terbuka untuk siapa pun yang ingin bersama-sama, yang ingin bekerja sama memajukan negara ini, membangun negara ini, secara terbuka," tambahnya.

Anak Muda

Jokowi juga mengungkapkan, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," terangnya.

Jokowi menyebut era globalisasi seperti sekarang diperlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman yang bergerak sangat cepat. Bila ada kekhawatiran bahwa anak muda belum mempunyai pengalaman dalam manajemen pemerintahan, menurutnya hal itu bisa diatasi dengan keberadaan para menteri koordinator.

Sebab, menko di empat bidang nantinya akan tetap diisi sosok senior yang sudah punya pengalaman panjang di bidang kerjanya. ***