Menu

Terserang Penyakit Jembrana, Puluhan Sapi di Kuansing Mati Mendadak

Replizar 30 Jun 2019, 14:52
Sapi warga yang terkena peakit jembrana di Kuansing/zar
Sapi warga yang terkena peakit jembrana di Kuansing/zar

RIAU24.COM -  TELUK KUANTAN - Sejumlah ternak sapi masyarakat di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, mati mendadak karena diserang virus Jembrana.

Virus Jembrana yang menyerang sapi masyarakat tersebut, terjadi  dalam beberapa bulan ini dan menyebabkan puluhan ekor sapi milik warga Kecamatan Kuantan Mudik, mati mendadak. Sehingga mereka mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

" Benar, sapi kami juga mati, dalam waktu sepekan saja lima ekor sapi kami mati. Diperkirakan sekitar belasan ekor sapi mati," Ujar Iyan warga Lubuk Jambi.

Bahkan di beberapa desa tetangga juga banyak sapi yang mati terserang penyakit, kabarnya terkena Virus Jembrana."Akibatnya, kami mengalami kerugian puluhan juta rupiah," sebutnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi, Ir. Emmerson melalui Kabid Peternakan, Drh. Adry Perdana yang dihubungi Riau24.Com membenarkan sejumlah ternak sapi warga Kuansing mati mendadak karena terjangkit virus Jembrana.

"Memang benar, saat ini banyak sapi Bali yang mati diserang penyakit yang bernama Virus Jembrana. Kalau sapi selain sapi Bali tidak terkena, karena virusnya itu bernama jembrana yang berasal dari daerah tersebut," paparnya.

Namun, katanya, Virus Jembrana yang menyerang sapi bali milik warga, yang tidak dikandangkan (dilepas). "Jadi, virus ini setiap tahun menyerang ternak sapi masyarakat, kebanyakan ternak sapi yang diserang tidak dikandangkan oleh pemiliknya. Sebab, sapi liar rawan terkena virus Jembrana," ujarnya.

Sedangkan ciri-ciri ternak sapi yang terindikasi mengidap Virus Jembrana, katanya, sapi ternak mengalami demam tinggi dengan suhu mencapai 38-45 derajat celcius. Pada bagian kelenjar limfa mengalami pembengkakan hebat, bagian selaput lendir mulut sapi ada luka. Untuk sapi yang terjangkit virus sering mengalami pendarahan pada kulit.

Selain itu, Sapi juga mengalami penurunan nafsu makan yang diiringi dengan diare yang bercampur darah. "Jika ada sapi warga memiliki tanda-tanda sepeti ini, segera diberikan obat atau vaksi pencegah virus Jemberana agar tidak mati," ujarnya.

Selain itu, sapi yang sudah terjangkit dengan virus Jembrana, harus dipisahkan agar tidak menular ke sapi lain. "Sebab, virus Jembrana sangat cepat meluar, dan jika diantisipasi cepat, maka ternak sapi masyarakat banyak mati," pungkasnya.***


R24/phi/zar