Memanas, Soal Perseteruan Polisi Taliban dan India di KPK, Ini Respon Antasari Azhar
RIAU24.COM - Isu terkait internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanas. Hal itu terkait kabar tentang perseteruan anggota Polisi yang bertugas di lembaga antirasuah tersebut. Dalam hal ini, ada sebutan Polisi Taliban dan Polisi India, yang disebut-sebut saling berseberangan, meski sama-sama bertugas di instansi yang sama.
Namun rumor itu dibantah mantan Ketua KPK, Antasari Azhar. Ia menegaskan, dalam tubuh KPK, tidak ada kelompok Polisi Taliban dan Polisi India.
"Setidaknya selama saya memimpin KPK, semua itu tidak ada. Kenapa saya ngomong gitu. Saya ngomong gitu demi menyelamatkan KPK," lontarnya, Rabu 26 Juni 2019 di Jalan Hos Cokrominto, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Menurutnya, pihak yang pertama melontarkan isu itu, seharusnya menjelaskan apa yang dimaksud dengan Polisi India dan Polisi Taliban tersebut.
"Polisi ya polisi. Karena di UU KPK itu perlu ada penuntut dan penyidik. Penuntut siapa, jaksa, penyidik siapa, polisi," ujarnya lagi, seperti dilansir viva.
Lebih lanjut, Antasari menilai, isu itu bisa saja dimainkan oleh orang-orang yang tidak suka terhadap lembaga antirasuah tersebut.
Antasi kemudian menyorot isu yang menyebutkan dalam panitia seleksi calon pimpinan KPK, saat ini melibatkan Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT). Menurutnya, hal ini mungkin saja sebagai bentuk respon isu Polisi Taliban dan Polisi India tersebut.
"Karena terpancing dengan isu itu. Ada tulisan seolah ada polisi india dan polisi taliban. Mungkin pansel terpancing isu itu sehingga mengundang BIN dan BNPT," tambahnya.
Sebelumnya, adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S yang melontarkan perseteruan antara Polisi Taliban dengan polisi India di internal KPK. Yang dimaksud dengan Polisi Taliban adalah mereka yang beraliansi dengan penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Sedangkan Polisi India adalah polisi yang berasal dari kubu non Novel Baswedan. ***