Utang Indonesia Nambah Rp1,1 Triliun per Hari, Pengamat Sebut Sri Mulyani Dapat Gelar Ratu Utang
RIAU24.COM - Pertumbuhan utang selama Mei 2018 hingga Mei 2019 sangat mengkhawatirkan banyak pihak. Pasalnya, utang tumbuh mencapai Rp 402 triliun. Kalau dibagi dengan jumlah hari selama satu tahun, maka utang tersebut bertumbuh sebesar Rp 1,1 triliun setiap hari.
Begitu kata Direktur Lingkar Survei Perjuangan (LSP) Gede Sandra menyindir kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menurutnya secara konsisten sukses mempertahankan dua rekor.
“Pertama, pertumbuhan utang pemerintah di atas Rp 1 triliun/hari. Kedua, pertumbuhan utang selalu melebihi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya seperti dilansir RMOL, Senin (24/6).
Dia kemudian membandingkan pertumbuhan utang pemerintah yang sebesar 9,6 persen itu dengan pertumbuhan ekonomi yang terbilang stagnan di angka 5 persen.“Hampir dua kali lipat pertumbuhan ekonomi. Fantastis,” ujarnya.
Atas fakta itulah, Gede Sandra menilai bahwa Sri Mulyani layak untuk dinobatkan sebagai ratu utang. Apalagi bunga utang yang diberikan Sri Mulyani kepada asing adalah yang tertinggi di kawasan Asia.
Belum lagi, sambungnya, jika merinci anggaran belanja pemerintah hingga Juni 2019. Disebutkan bahwa pembayaran bunga utang mencapai Rp 127,1 triliun atau tumbuh positif 13 persen. Sementara subsidi hanya sebesar Rp 50,6 triliun atau turun minus 17 persen.
“Artinya subsidi yang menjadi hak untuk rakyat Indonesia yang masih sulit hidupnya dikorbankan Sri Mulyani untuk bayar bunga utang bagi para investor kaya raya,” tegas Gede Sandra.
Kehadiran Sri Mulyani dalam kabinet, menurutnya hanya akan menegaskan bahwa model neoliberalisme yang bertumpu pada austerity policy akan terus dipertahankan pemerintah Jokowi di periode keduanya.
“Jadi non sense, omong kosong, bila Sri Mulyani katakan Indonesia akan ganti arah ekonomi mengikuti model Asia seperti Korea Selatan atau Jepang,” tegasnya.***
R24/bara