Tangan Digigit, Perempuan Ini Tinju Pasangan Kumpul Kebonya Hingga Tewas
RIAU24.COM - Diduga sebagai pasangan kumpul kebo, kehidupan Ernistin Ida Mamur perempuan paruh baya berusia 53 tahun dan Hironimus Ganar (59), warga Nusa Tenggara Timur, kerap diwarnai dengan ribut.
Namun puncaknya terjadi pada Sabtu malam kemarin. Bermula dari masalah sepele, keduanya kembali terlibat ribut. Puncaknya, sang perempuan meninju pria pasangan hidupnya itu. Sungguh tak disangka, ternyata tinju itu mampu membuat pria yang mantan ASN itu kehilangan nyawa. Buntutnya, Ernistin pun harus menjalani proses hukum di Mapolres Manggarai Nusa Tenggara Timur.
Meski masih sedikit gugup, Ernestin masih bersedia menceritakan kronologi pertengkaran dia dengan pasangannya itu. Menurutnya, keributan cekcok antara keduanya karena hal sepele.
“Di rumah, kami memang sering beda pendapat dan selalu berakhir dengan keributan, cakar-mencakar, pokoknya begitu. Tapi yang tadi ini masalah kecil, biasalah hidup rumah tangga. Saya hanya tinju di tengkuknya karena dia (korban) menggigit tangan saya,” ujar Ernestin. sambil memperlihatkan jari telunjuk tangan kirinya yang masih berdarah.
Dilansir viva, keributan itu terjadi di rumah Ernestin di Kelurahan Wae Belang Cancar Kecamatan Ruteng sekira pukul 18.00 WITA. Usai meninju satu kali di tengkuk, pasangannya itu langsung jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri.
“Saya sendiri mengira dia hanya pingsan. Karena apalah artinya tangan perempuan. Memang saya juga cakar-cakarin dia di muka sama tangannya. Karena tidak sadarkan diri, kemudian saya panggil tetangga dan membawa suami saya ke Rumah Sakit St Rafael Cancar. Tapi sampai di rumah sakit dokter bilang Bapak Mus sudah meninggal,” kata dia.
Sadar dengan perbuatannya telah menghilangkan nyawa pasangannya, Ernestin pun langsung menyerahkan diri ke pihak berwajib.
Pasangan kumpul kebo
Meski sudah tinggal satu rumah selama 9 tahun tetapi Wihelmus Ganar dan Ernestin merupakan pasangan kumpul kebo. Ernestin sendiri merupakan ibu lima orang anak yang ditinggal mati suaminya pada tahun 2010 sementara Hironimus merupakan pensiunan ASN yang masih memiliki keluarga.
“Sembilan tahun sudah kami bersama. Kalau dia merupakan suami kedua, suami saya yang pertama meninggal. Bapak Nimus ini masih ada istri dan anak-anaknya di Ruteng sini,” akunya.
Penyidik Polres Manggarai belum bisa menjelaskan hasil pemeriksaan kasus ini. “Nanti tunggu dari Pak Kasat Serse saja,” ungkap seorang penyidik. ***