RIAU24.COM - Kamis 13 Juni 2019, Ustaz Tengku Zulkarnain merasa aneh harga tiket pesawat tak kunjung stabil. Ditambah lagi dengan wacana mengajak perusahaan maskapai asing ikut berbisnis ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Ustaz Tengku Zulkarnain lewat akun twitternya. "Pemerintah Negara Lain Mampu Membuat Harga Tiket Stabil, Tanpa Mesti Mengimpor Maskapai Asing atau Cina ke Negaranya. Anehnya Hanya Indonesia Saja Satu2nya Negara yg Tidak Bisa Menstabilkan Harga Tiket Pesawat di Negaranya, Kecuali dgn Cara Memasukkan Maskapai Asieng. Ada Apa?" cuit @ustadtengkuzul.

"Ketika Ada yg Mau Indonesia Berdiri di Atas Kaki Sendiri seperti Ajaran Bung Karno, kenapa Ada sekelompok Manusia di NKRI yg Sepertinya Menjadi Antek Asing dan Anti Gerakan Berdikari? Apa LONDO IRENG Masih Banyak di Sini ya? Mohon Komentar Kawan Kawan. Jgn Kalah dgn Londo Ireng," lanjut @ustadtengkuzul.

"Mereka yg Anti Asing dan Cinta NKRI Dituduh Pemecah Belah NKRI. Yg Membela Kepentingan Asing Malah Dipuja Puji. Perhatikan di Akun Ini, Betapa Menjijikkan Sikap Para Penjilat Asing. Kata Kata Makian dll Mrk Pertunjukkan Saking Kalapnya dgn Rakyat yg Ingin BERDIKARI Itu. Waspada!" sebut @ustadtengkuzul kemudian.

Langsung saja para netizen atau warganet memberikan komentar. @Yopiluthfi1: "Kenapa ya cebong selalu koment selalu nggak sesuai substansi yg dibahas.kalau nggak caci ya maki.sebenarnya sih kasihan.tapi ya sudah lah kalau nggak gt tak terlihat dungu nya."

@QWZR5: "Sekenario mereka gampang dibaca pak tengku.yg dipikiran para penghianat adalah untuk keuntungan kelompok mereka saja. Tinggal tunggu waktunya, dunia berputar pak tengku. Mereka yg tebar angin,dan mereka siap menuai badai."

@kairocity22: "D negara lain ustad bisa menjadi contoh kebaikan.ku harap d negeri kita juga begitu."

@bheindrap: "Gw mah mendingan hrg sembako murah drpd hrg tiket mahal. Klo tiket pesawat ya hrs lbh mahal lah daripada tiket kereta api."

@didik_arga: "Apa salah satu fungsi MUI mengkritik pemerintahan,kalo emang fungsinya ini. Lanjutkan! Tapi kalo bukan ya mbok ikut jadi kader partai oposisi, itu lebih baik lagi. Saya yakin banyak yang dukung, kalo masih menjabat di MUI. Kasihan nma baik MUI."