Mantap, dari Penelitian Siswi Indonesia Ini, Cek Gula Darah tak Perlu Lagi Mahal-mahal
RIAU24.COM - Temuan membanggakan dibuat Celestine Wenardy, siswi kelas 10 British School Jakarta. Ia mengembangkan alat pengecek kadar gula darah, yang murah dan mudah digunakan. Karena temuannya itu pula, Celestine sukses menjadi finalis dalam ajang Google Science Fair 2019.
Seperti diketahui, untuk mengecek kadar gula darah biasanya menggunakan sampel darah pasien atau pengguna. Namun dengan alat yang dikembangkan Celestine ini, kadar gula darah cukup dideteksi dengan suhu tubuh pasien atau pengguna.
Hasil peneliritan itu diberi 'Affordable Noninvasive Continuous Blood Glucose Concentration Monitoring via Interferometry and Thermal Technology'. Dalam hal ini, Celestine menggunakan interferometri dan teknologi termal yang digunakan dalam pengukuran konsentrasi glukosa darah.
Selanjutnya, berdasarkan resistensi masing-masing resistor dan termistor yang digunakan sebagai indikator, pembacaan konsentrasi glukosa yang akurat dapat diperoleh secara non-invasif dan kontinu dengan metode yang terjangkau.
Terkait penelitiannya itu, Celestine mengaku inisiatif mengembangkan alat ini berangkat dari keprihatinannya karena melihat masih banyak penderita gula darah di Tanah Air, yang sulit berobat. Minimnya dana biasanya masih menjadi faktor utama. Karena itu, ia terdorong menghadirkan alat pengukur gula darah yang lebih murah.
“Ke depannya proyek ini akan terus dikembangkan. Aku berharap proyek ini dapat berguna tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi bisa dimanfaatkan untuk masyarakat dunia dalam mengendalikan penyakit diabetes,” kata siswi berusia 16 tahun ini dalam keterangan di blog Google Indonesia, yang dikutip Minggu, 9 Juni 2019.
Dilansir viva, Celestine mengatakan, pencapaiannya menembus finalis Google Science Fair 2019 ini menunjukkan optimisme generasi muda dan pelajar Indonesia. ***