Selain AS, Yunani Juga Kalang Kabut Turki Beli Sistem Rudal S-400 Rusia
RIAU24.COM - Sama seperti Amerika Serikat (AS), Yunani merasa kalang kabut jika Ankara mengoperasikan senjata pertahanan canggih itu. Menurut Athena pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki sebagai masalah bagi kawasan.
Kekhawatiran itu disampaikan Menteri Pertahanan Nasional Yunani Evangelos Apostolakis pada konferensi US Institute for Peace di Washington hari Kamis.
"Ini adalah salah satu masalah karena S-400 dari pihak Turki menempatkan sistem pertahanan udara di daerah dalam situasi yang berbeda,"ujar Apostolakis.
Apostolakis menjelaskan bahwa Yunani sekarang harus melakukan rencana pertahanan dengan cara yang berbeda untuk mempertimbangkan keberadaan sistem senjata baru.
"(Jet tempur) F-35 dan S-400 benar-benar mengubah kekuatan di area," ujarnya, seperti dikutip Sindonews mengutip Sputnik, Jumat 7 Juni 2019.
Pada Desember 2017, Moskow dan Ankara menandatangani kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal S-400. Rencananya, pengiriman perdana senjata pertahanan itu dilakukan bulan Juni ini.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutu NATO-nya mengkritik kerja sama militer Turki dengan Rusia, dengan mengatakan sistem pertahanan udara S-400 menghadirkan kekhawatiran keamanan karena ketidakcocokannya dengan yang digunakan NATO.
Turki adalah salah satu peserta dalam program jet tempur siluman F-35 AS. Amerika Serikat telah mengancam Turki dengan sanksi atas kenekatannya mengakuisisi sistem pertahanan udara S-400 dan berulang kali mengatakan akan menunda atau bahkan membatalkan penjualan pesawat F-35 ke Turki.
Namun, para pejabat Turki mengatakan bahwa membeli peralatan militer adalah hak berdaulat dan telah mengesampingkan kemungkinan untuk membatalkan kesepakatan pembelian senjata pertahanan buatan Rusia tersebut.