"Karena nggak punya kantong selalu kantongnya peci, itu tempat nyimpan uang sekarang nggak ada kantongnya tidak pakai sarung pula. Dan ini juga anak-anak senang biasanya pada akhir hari dia ngitung dapat berapa hari ini uang Lebarannya. Ini lagi lagi tradisi, kalau kita jaga tradisi ini insyaAllah nantinya anak-anak kita lakukan yang sama," lanjutnya.

Anies menilai, semua uang yang dibawanya itu habis dibagikan ke anak-anak. Bahkan, Anies mengaku jika dia meminta uang tambahan ke ajudan karena stok uang dalam pecinya habis.

zxc2

"Iya lumayan yang jelas di peci sudah habis. Satu anak saya kasih Rp 50.000 di peci tadi ada 12 habis terus di stok lagi untung ada ajudan bawa stok," ujar Anies.

Anies mengatakan jika dia selalu membagikan uang THR ke anak-anak yang bersalaman dengannya saat Lebaran. Tapi, kata dia, yang paling penting dari bagi-bagi uang itu bukan persoalan nominal tetapi silaturahmi.

"Nggak sih kalau yang salaman aja, saya kalau lagi jalan di mobil telah kita siapin. Jadi kalau jalan papasan sama anak pas Lebaran biasa bagi uang Lebaran, jumlah bervariasi yang penting bukan pada jumlahnya yang penting barunya. Uangnya belum pernah ketekuk cuma kadang anak-anak selektif jadi bukan karena baru biasanya warnanya juga. Kadang anak kecil pak tukar warnanya dengan negosiasi," tutupnya.