Antisipasi Kecurangan, BPJS-Kes Lakukan Ini Pada Pasien Penyakit Yang Besar Habiskan Anggaran Pemerintah
RIAU24.COM - BPJS Kesehatan kembali menyebutkan tidak lagi menanggung sejumlah penyakit oleh JKN-KIS. Hal ini disebutkan Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Jika sebelumnya, BPJS Kesehatan telah merilis tiga penyakit yang dianggap paling besar menghabiskan dana, tenyata masih ada penyakit lain. Apalagi kalau bukan penyakit kronis yang kini tren dialami penduduk Indonesia.
Batasan BPJS Kesehatan disebutkan sebelumnya adalah bagi pasien yang ingin operasi melahirkan caesar, operasi katarak, serta fisioterapi.
"Dengan adanya pemeriksaan BPKP ada pelayanan berlebihan. Dari semua data, kita tidak cuma lihat tiga (kasus penyakit) itu. Ini harus ditindaklanjuti," ucap Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya Amiarny Rusady, dikutip dari Okezone.com (27/5).
Mayoritas penyakit ini dikatakan Maya dianggap boros menghabiskan anggaran yakni segala bentuk penyakit kronis. Disebutkannya adalah hemodialisa untuk pasien gagal ginjal, bahkan setiap hari ada yang baru.
Dari data BPJS Kesehatan, jumlah pasien JKN-KIS yang melakukan hemodialisa selama tahun 2014-2017 adalah sebesar 1.322.307 pasien, dengan jumlah kasus 9.438.744 dan dengan total biaya perawatannya adalah sebesar Rp10.735.062.857.909.
"Kalau data penyakit banyak ada 10 besar tertinggi. Secara nasional rawat jalan itu penyakit kronis, kalau rawat inap juga ada," kata Maya lagi
Selain itu, untuk menghindari kecurangan yang dilakukan Mitra BPJS Kesehatan, maka telah diimplementasikan sistem terbaru bagi pasien, yakni fingerprint.
"Diharapkan penggunaan sistem digital seperti fingerprint, efektif dipakai dalam validasi data. Kalau 2 tahun lalu pelayanan hemodialisa, tahun ini semoga bisa semua penyakit di semua FKTP," pungkas Maya.***
R24/nof