Banyak Kritik Dialamatkan Kepadamya, Anies: Saya Tak Tangkap Orang yang Kritik Saya
RIAU24.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan jika dirinya terbuka terhadap kritikan yang dialamatkan kepadanya. Kata Anies, dia tidak akan menangkap orang yang mengkritiknya.
Pernyataan itu muncul ketika Anies ditanya soal adanya petisi online yang meminta agar dia dicopot dari jabatan Gubernur DKI Jakarta. Dalam petisi yang dibuat 'Opini Kamu', Anies disebut telah gagal memimpin DKI Jakarta. Pembuat petisi meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Mendagri Tjahjo Kumolo segera memanggil dan memecat Anies. Petisi itu dibuat sejak 10 bulan lalu.
"Itu munculnya bulan apa ya, coba Anda cek lagi, kapan munculnya pertama kali petisi itu Anda cek kapan tanggalnya. Yang kedua, setiap warga negara berhak menyampaikan pandangannya, tidak ada larangan sama sekali," ujar Anies dikutip dari detik.com, Minggu, 26 Mei 2019.
Dia juga merasa tidak keberatan dengan petisi itu. Dia menambahkan, setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat. Menurutnya, kritik merupakan risiko yang harus dihadapinya sebagai seorang pejabat publik.
"Setiap warga negara berhak menyampaikan, berhak mengkritik. Dan kalau berada di ranah publik harus mau dikritik, harus. Bahkan dicaci maki pun harus biasa-biasa saja," kata Anies.
"Kalau di wilayah publik jangan minta dipuji saja. Di wilayah publik itu harus siap dicaci maki, diminta turun atau naik. Itu prinsipnya sama. Dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang," lanjutnya lagi.
zxc2
Anies kembali menegaskan, jika prinsip itu telah lama dia tanamkan. Anies menyebut pejabat publik harus siap menjadi alamat keluh kesah masyarakat.
"Alamat keluh kesah adalah pejabat publik. Kalau mau jadi pejabat publik maka harus siap untuk menjadi alamat keluh kesah, alamat caci maki. Harus siap," tutup Anies.