Bikin Kalang Kabut Polisi, Sosok Wanita Bercadar Misterius Itu Terungkap, Begini Kesehariannya
RIAU24.COM - Pihak kepolisian sempat kalang kabut menghadapi sosok wanita misterius bercadar hitam dan membawa ransel. Wanita yang sempat diduga membawa bom tersebut nekat berjalan mendekati barisan polisi.
Meski sudah diperingatkan untuk berhenti, wanita itu tetap saja berjalan mendekati polisi. Wanita itu kemudian berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan tak berapa lama berhasil diamankan.
Video wanita berjilbab dan bercadar itu langsung viral di dunia maya. Banyak yang penasaran siapa sebenarnya sosok wanita tersebut.
Melansir dari TribunJakarta, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan perempuan bercadar itu ternyata mengalami gangguan jiwa. "Sudah diamankan Polda Metro, (menjalani) pemeriksaan. Tapi yang bersangkutan infonya mengalami depresi," kata dia.
Setelah diamankan Polda Metro Jaya dan dilakukan investigasi, pihak kepolisian berhasil mengetahui identitas perempuan tersebut. Perempuan bercadar misterius itu bernama Dewi Mustika Rini (DM). Ia adalah warga RT 13/RW 05, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Menurut Ali, ketua RT dimana Dewi tinggal, warganya tersebut telah mengalami gangguan jiwa. "Memang dari dulu orangnya rada stress. Orang-orang yang lama tinggal di sini sudah tahu," kata Ali seperti dilansir TribunJakarta.com di kediamannya, Kamis (23/5/2019).
Namun, Ali tidak mengetahui secara persis penyebab Dewi stress karena warganya tersebut merupakan tipikal orang yang tertutup dan jarang bersosialisasi. "Dulu dia sering teriak-teriak sendiri kalau malam. Ditanya juga diam saja, nggak jawab apa-apa," tuturnya.
"Memang dia juga pernah beberapa kali masuk rumah sakit jiwa (RSJ), tapi di Depok," lanjut dia.
Selain itu, perempuan tersebut diketahui telah berulang kali meminta cerai kepada suaminya. "Tapi mungkin suaminya kasihan sama dua anaknya dan nggak tega lihat kondisi istrinya kayak gitu," tambahnya.
Ali juga mengatakan, perempuan berusia 32 tahun itu diketahui pernah meminta izin kepadanya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan tentang Islam kepada warga sekitar.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Ali karena sudah ada guru yang mengajar. "Tapi saya tolak, saya bilang sudah ada gurunya. Orangnya saja seperti itu, masak mau ngajarin. Saya takut warga sini didoktrin atau apa," terang Ali.
Ali juga menambahkan bahwa Dewi sudah lama tidak tinggal di wilayahnya sudah 10 tahun lebih sejak punya anak pertama.
Sedangkan rumahnya sudah dikontrakkan pada orang lain, dan yang sering datang ke sana adalah suaminya untuk menagih uang kontrakan.
Sebelum kejadian kemarin, Dewi juga pernah membuat suasana tegang satu penumpang kereta api. Pasalnya, ia tiba-tiba berteriak teriak mengaku berteman dengan teroris dalam gerbong kereta.
"Dia teriak-teriak temannya teroris di kereta. Saya tahu karena habis kejadian itu saya ditelepon Polda Metro Jaya. KTP-nya dia kan alamatnya di sini," kata Ali.***
R24/bara