RIAU24.COM - Kamis 23 Mei 2019, Siapa yang tidak kenal dengan jengkol atau jering. Tumbuhan dengan nama latin termasuk salah satu komoditi yang digemari warga Indonesia. 

Meski ada yang tidak suka baunya, namun jengkol atau jering tetap digilai penikmatnya. Termasuk selama bulan ramadhan, jengkol masih diminati oleh sebagian konsumen. 

Seperti yang disampaikan Adi, pedagang jengkol di pasar panam. "Kalau sekarang harga jengkol tidak terlalu mahal, dan penjualan juga tidak begitu meningkat. Karena selama ramadhan, mungkin orang mengurangi makan jengkol," sebutnya. 

Adi menjajakan jengkol atau jering yang belum dikupas dijual Rp4 ribu per 10 biji. Sementara untuk jengkol yang dikupas dijual Rp6 ribu per 10 biji. Harga ini masih lebih murah, sebab jengkol pernah di jual Rp10 ribu per 10 biji. 

Hal yang sama dikatakan Ani, pedagang di pasar yang sama. Penjualan jengkol tidak begitu signifikan, sebab konsumen mengurangi mamakan jengkol. 

"Biasalah, nanti kalau makan jengkol banyak-banyak takutnya menganggu ibadah tarawih atau shalat berjamaah. Karena ya jengkol kan menimbulkan aroma yang tidak semua orang suka ya," katanya.