Menu

PSI Sindir Prabowo-Sandi, BPN Balik Serang: Udah Nggak Lolos Akhirnya Ngigau

Siswandi 17 May 2019, 10:13
Andre Rosiade
Andre Rosiade

RIAU24.COM -  Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai peserta Pemilu terburuk. Sindiran itu  dibalas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, dengan gantianya menyebut plesetan, bahwa PSI berarti Partai Sensasional Indonesia. Sebab, parta ini dinilai senang mencari sensasi.

"Mereka nggak lolos ke DPR, akhirnya mereka ngigau. Akhirnya mereka asbun (asal bunyi). Namanya juga PSI, Partai Sensasional Indonesia," ungkap juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, Jumat 17 Mei 2019.

Andre juga balik menegaskan, bahwa paslon yang diusung pihaknya, merupakan peserta Pemilu terbaik karena telah menunjukkan sikap kenegarawanan. Lebih lanjut, ia mencontohkan sikap Sandiaga yang memilih mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Padahal kalau mau, Sandi bisa saja menggunakan fasilitas Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk berkampanye di ajang Pilpres 2019.

"Pak Prabowo dan Bang Sandi sudah menjadi peserta Pemilu yang baik. Bayangkan, Bang Sandi mengundurkan diri menjadi Wagub DKI meskipun dia bisa cuti. Ini contoh keteladanan yang baik di saat Kiai Ma'ruf untuk mundur jadi Ketua MUI saja nggak mau," tuturnya lagi, dilansir detik.

Tak hanya itu, sebelumnya sikap terpuji dan patriot juga telah ditunjukkan Prabowo, saat kalah melawan Joko Widodo pada Pilpres 2014 silam. Dikatakan Andre, ketika itu Prabowo datang ke DPR untuk memberi selamat pada Jokowi.

"Dan itu tidak pernah ada pemimpin yang mencontoh itu. Bu Mega 2 kali sama Pak SBY, nggak pernah ngucapin selamat ke Pak SBY," tegasnya lagi.

Terkait PSI, Andre pun menyebutnya sebagai partai baru yang masih kekanak-kanakan dan masih harus banyak belajar dan jangan malah mengajari. "Jadi jangan ngajarin ikan berenang. Bilang tuh sama Partai Sensasional Indonesia," tutur Andre.

PSI sebelumnya mengemukakan pendapat tentang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai peserta pemilu terburuk. Penilaian PSI didasari pemikiran bahwa kubu Prabowo Sandi mengejar kekuasaan hingga mengkhianati pilihan rakyat. Maksud dari pilihan rakyat adalah Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin yang telah mendapat suara lebih banyak dalam Pilpres 2019.

Terkait hal itu, Andre menuturkan, kecurigaan BPN tentang pemilu yang diwarnai kecurangan adalah hal yang sah-sah saja. "PSI nggak pernah merasakan dipersulit sih ya. Dia kan pro pemerintah. Masa kita teriak curang nggak boleh?" tandasnya lagi. ***