Diinisiasi APRIL, Restorasi Ekosistem Riau Sukses Cegah Karhutla dan Jaga Habitat Satwa Dilindungi
Dalam laporan tersebut RER juga mengungkapkan, berhasil mengidentifikasi tambahan 42 jenis flora dan fauna menjadi total 759 spesies pada 2018. Perinciannya, sebanyak 71 spesies mamalia, 304 spesies burung, 107 spesiesamfibi dan reptil, 119 spesies pohon, 69 spesies non-pohon dan 89 spesies ikan ditemukan di kawasan RER. Sebagian flora dan fauna yang berada di kawasan RER tersebut merupakan jenis yang dilindungi, baik secara global maupun nasional.
Ditetapkan sebagai Kawasan Penting bagi Burung (IBA), terdapat peningkatan jumlah spesies burung yang diidentifikasi menjadi 304 spesies di Semenanjung Kampar dibandingkan dengan data sebelumnya hanya 128 spesies burung.
“Contoh yang baru terpantau itu spesies Mentok Rimba [Asarcornis scutulata] dan Bangau Hutan Rawa [Ciconia stormi]. Selain itu, 6 dari 9 spesies rangkong teridentifikasi di kawasan RER, salah satunya rangkong badak yang statusnya rentan,” ujarnya.
Laporan perkembangan RER tahun 2018 juga menyoroti kemitraan RER dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan restorasi. Sepanjang 2018, RER memfasilitasi delapan kelompok masyarakat untuk mengelola lahan pertanian tanpa bakar serta uji coba budidaya ikan lele yang memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengatakan pencapaian yang dicatatkan RER tak lepas dari metode yang ditetapkan APRIL selaku induk usaha PT RAPP, yakni dengan pendekatan produksi-proteksi khususnya di wilayah Semenanjung Kampar.
Lebih lanjut, RER juga merupakan perwujudan nyata komitmen perusahaan dalam mendorong penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya poin 15: Life on Land (Ekosistem Daratan).