DPRD Minta Masyarakat dan Dinas Kesehatan Antisipasi Virus Cacar Monyet Masuk Ke Riau
RIAU24.COM - Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo mengaku sudah mengetahui beredarnya virus cacar Monyet yang berasal dari luar negeri yaitu Singapura. Untuk mengantipasi itu pihaknya menghibau kepada masyarakat dan pemerintah untuk selalu waspada terhadap virus ini.
"gejala penyakit virus cacar monyet ini hampir sama dengan penyakit lainya, deman, sakit badan dan flu, dan mengidentifikasi penyakit ini sangat sulit. Tapi saya menghimbau pemerintah dan masyarakat harus waspada. Khususnya kepada pemerintah harus memantau pintu-pintu masuk virus yang dibawa oleh orang dari Singapura ke Indonesia seperti di bandara, pelabuhan dan lain-lain mudah-mudahan tidak masuk ke negara kita, "katanya di DPRD Riau. Rabu 15 Mei 2019.
Untuk masyarakat yang mengalami gejala-gejala yang mencurigakan agar segera berobat ke klinik maupun rumah sakit terdekat.
"tapi saya yakin dinas kesehatan sudah turun mengatisipasi dan mempelajari virus itu, serta bagaimana cara penularannya, "jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus cacar monyet.
Imbauan ini disampaikan karena virus yang berasal dari Afrika bagian barat itu saat ini sudah terdeteksi masuk ke negara Singapura.
"Mula-mula, penyakit ini hanya ada di Afrika, terutama di bagian barat, Kongo, Liberia, lalu Pantai Gading, Nigeria. Kita khawatir karena saat ini sudah sampai Singapura," ujar Nila melansir dari Kompas Selasa 14 Mei 2019
Oleh sebab itu, Kemenkes mempertebal pintu masuk ke Indonesia. Pemantauan itu mulai dari yang paling dekat Singapura seperti Batam, hingga bandar udara yang memiliki rute penerbangan dari Singapura.
"Kami khawatir karena pintu masuknya banyak. Maka itu pintu masuk utama dari Singapura yaitu Pelabuhan Batam, kami perkuat. Juga semua pelabuhan kan kita punya kantor kesehatan. Kami perkuat di karantinanya," ujar Nila.
Khusus di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Nila memastikan, sudah dilengkapi peralatan pendeteksi suhu tubuh.
Dengan demikian, penumpang yang terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi, akan langsung dikarantina untuk diperiksa secara medis.
Gejala penyakit ini, yakni penderita mengalami demam dan muncul ruam-ruam terasa panas di sekujur tubuh.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet, Menkes Nila mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
"Cuci tangan sebelum makan. Kalau batuk, pakai masker. Ini sebenarnya virus tidak ada obatnya. Ini persoalan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh sedang baik, kita mungkin menular sedikit. Kemungkinannya kecil," ujar Nila.
Ia juga menganjurkan kepada umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa untuk mengonsumsi suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama bulan Ramadan.