Empat Tahun Terakhir, Impor Senjata Arab Saudi dari Amerika Paling Besar
RIAU24.COM - Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), awal pekan ini (Senin, 13/5), merilis data terbaru tentang perdagangan senjata dunia. Berdasarkan laporan tersebut, Arab Saudi menjadi importir senjata terbesar di dunia dari 2014 hingga 2018.
Menurut data itu, Arab Saudi bertanggung jawab atas 12 persen impor dunia, meningkat 192 persen bila dibandingkan periode 2009-2013.
Pada tahun 2018, Amerika Serikat merupakan negara pemasok sebagian besar senjata ke Arab Saudi. Negeri Paman Sam menyumbang 88 persen dari semua senjata yang dijual ke negara itu.
Dalam laporan yang dikutip rmol.co dari Al Jazeera, ditemukan bahwa antara tahun 2014 dan 2018, Arab Saudi menerima 22 persen dari ekspor senjata Amerika Serikat. Jumlah itu meningkat tajam dari semula 4,9 persen dari 2009 hingga 2013.
Laporan yang sama juga menjelaskan bahwa penjualan senjata ke Saudi mencakup senjata utama, seperti kendaraan lapis baja, peluru kendali, pesawat terbang, artileri dan kapal.
Pengiriman senjata ke Arab Saudi pada tahun 2014-2018 mencakup 56 pesawat tempur dari Amerika Serikat dan 38 dari Inggris. Pesawat tersebut dilengkapi dengan rudal jelajah dan senjata berpemandu lainnya.
Sementara itu, pengiriman yang direncanakan untuk 2019-2023 mencakup 98 pesawat tempur, tujuh sistem pertahanan rudal dan 83 tank dari Amerika Serikat, 737 kendaraan lapis baja dari Kanada, lima fregat dari Spanyol dan rudal balistik jarak pendek dari Ukraina.
Laporan SIPRI, itu mencatat bahwa aliran senjata ke Timur Tengah telah melonjak, hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Empat dari 10 negara pengimpor senjata terbesar dunia pada 2014-2018 berada di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, yang menerima 33 persen transfer senjata ke kawasan itu, Mesir sebesar 15 persen, Uni Emirat Arab 11 persen dan Irak 11 persen. ***
R24/bara