Harga Tiket Mahal, Asita Riau Prediksi Banyak Penumpang Batal Mudik Pakai Pesawat
RIAU24.COM - Senin 13 Mei 2019, Masyarakat masih mengeluhkan tingginya harga tiket pesawat di bulan ramadhan. Apalagi tidak lama lagi mulai memasuki momen pulang kampung atau dikenal musim mudik.
Hal itu dikhawatirkan Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah. Apalagi momen mudik dikenal sebagai peak season untuk para perusahaan maskapai.
"Kalau masih mahal, tentu ada indikasi banyak yang tidak mudik pakai pesawat, bahkan lebih ekstrem lagi batal mudik tahun ini. Karena kampung halaman yang jauh," sebut Dede ke Riau24.com.
Bagi Dede, semestinya pengambil kebijakan pihak maskapai berfikir realistis, soal tiket pesawat yang naik ini. Terlebih lagi para agent travel atau biro perjalanan ikut terkena imbasnya, dengan sepinya penjualan.
Dede menilai maskapai tidak berpihak kepada travel agent, termasuk juga kepada masyarakat. "Ditambah lagi Menteri Perhubungan yang tidak berpihak kepada masyarakat apa lagi ke travel agent. Kita mempertanyakan, mengapa Mei ini baru dilibatkan Menteri BUMN, padahal kenaikan tiket Sejak Januari 2019," ujar Dede Firmansyah.
Terlebih lagi Dede Firmansyah beranggapan Menteri Pariwisata kurang berupaya dalam mencari solusi agar tiket pesawat tidak mahal. Padahal Kementerian Pariwisata punya target wisatawan nusantara 275 juta.
"Apalagi Menteri Pariwisata yang seolah-olah beliau tidak ada kepentingan. Padahal ada target wisatawan 275 juta. Jika harga tiket tinggi begini, mustahil target itu tercapai. Kita berharap baik pemerintah dan pihak maskapai juga memperhatikan nasib para agant travel dan masyarakat. Terlebih lagi saat peak season mudik ini," ujarnya.