Soal Sembako Pasar Murah Desa Simpang Ayam Bengkalis, Aparatur Desa Juga Mendapat Bagian
RIAU24.COM - BENGKALIS - Terkait pembagian kupon sembako murah yang diduga tidak tepat sasaran di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis beberapa waktu lalu oleh Pemerintahan Desa simpang Ayam.
Padahal sembako pasar murah tersebut seharusnya diperuntukan kepada warga miskin atau keluarga kurang mampu. Tetapi, yang lebih ironisnya lagi, kupon sembako pasar murah itu juga diterima oleh pegawai pemerintahan desa maupun Kadusnya bahkan yang sudah naik haji.
Kepala Desa Simpang Ayam, Mujiono ketika diwawancarai Wartawan mengenai permasalahan sembako pasar murah tersebut, seolah olah tidak mengerti dan mengelak mana warganya yang susah maupun yang tidak susah.
"Yang tidak tepat sasaran itu yang dimananya, kalau soal permasalahan sembako pasar murah itu, memang kemaren, kita didesa simpang ayam itu mendapat bantuan sembako murah dari Disdagperin sebanyak 80 paket. Yang ditebus dengan harga Rp50 ribu, dan kesepakatan kami bersama Kepala dusun yang ada karena ini sembako tahunan, jadi kami sepakat bagi orang orang yang sudah menerima raskin, otonom dan PKH tidak lagi mendapatkan sembako murah,"ungkap Kepala Desa Simpang Ayam, Mujiono, Senin 13 Mei 2019 diruangan kerjanya.
Saat disinggung alasan apakah pihak desa tidak memberikan sembako murah tersebut kepada warga miskin. Lanjut Mujiono berkilah, bahwa pihak desa berpikir, karena orang orang yang disebutkan itu tadi mereka setiap bulan sudah menerima beras raskin.
" Warga miskin itu kan setiap bulan sudah menerima beras raskin. Jadi biarlah sembako murah ini diterima oleh orang lain. Artinya dari kesepakatan kepala dusun, aparatur yang ada didesa kami memilah milah. Dan masalah ini saya juga tidak bisa melihat mana yang susah mana yang senang, soalnya janda disini banyak kiretaria diantaranya yang senang dan yang susah. Saya pun tidak tau mana yang susah dan yang senang dan masalah ini sudah saya serahkan ke aparatur desa saya,"ujarnya.
"Memang sembako murah kemarin, kami bagikan kepada untuk orang orang yang tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah, baik itu beras raskin dan PKH, maka dari itu kami sepakati untuk memberi orang yang memang kami anggap berhak untuk menerima," ungkapnya lagi.
Kembali disingggung bahwa yang menerima sembako pasar murah tersebut adalah keluarga yang memang sudah mampu, Mujiono menjawab bahwa itu sudah menjadi kesepakatan pihak desa diantaranya kepala Dusun.
"Jadi beginilah, saya memang tidak tau keriteria orang sini kan tidak tau mana yang susah mana yang senang, yang dianggap susah betuk itu seperti apa, yang dianggap setengah susah itu seperti apa, kami memang tidak tau,"imbuhnya.
Secara terpisah, Ketua RT 01 RW 02 desa Simpang Ayam, Norawi mengaku tidak tau tentang permasalahan pembagian sembako pasar murah tersebut.
"Memang soal pembagian sembako murah itu, saya pribadi memang tidak mengerti dan tidak dilibatkan apalagi diberitahu. Diri saya sendiri tidak diberi tahu dan alasan pihak desa pun saya tidak tau,"singkat Norawi ketua RT 01 desa Simpang Ayam.***
R24/phi/hari