Ikatan Guru Indonesia Kritik Wacana Impor Guru Oleh Pemerintah
RIAU24.COM - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Muhammad Ramli Rahim mengkritik wacana pemerintah mengundang guru atau pengajar dari luar negeri guna mengajar di Indonesia. Dia mengaku bingung dengan wacana yang dilontarkan kementerian koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (kemenko-PMK) Puan Maharani.
Muhammad mengatakan, guru-guru di Indonesia sebenarnya memiliki potensi baik. Sayangnya, dia mengatakan, mereka dibebani kurikulum dan administrasi yang berat sehingga disibukkan dengan hal-hal yang tidak perlu.
Menurut Muhammad, guru-guru impor itu juga akan tidak bisa bekerja maksimal dengan ikatan kurikulum yang sama jika dibeban administrasi serula. Dia melanjutkan, mereka bahkan akan mengalami kendala bahasa yang menjadi masalah besar.
"Persoalan lainnya adalah maukah mereka, para guru luar negeri ini mengajar di daerah terluar, terdepan dan terbelakangnya Indonesia?" kata Muhammad Ramli Rahim dilansir dari Republika Minggu 12 Mei 2019.
Muhammad memaparkan, berdasarkan data yang termuat di Majalah Dikti Volume 3 Tahun 2013, ternyata jumlah LPTK saat itu ada 429 lembaga, terdiri dari 46 LPTK Negeri dan 383 LPTK Swasta. Jumlah mahasiswa keseluruhannya mencapai 1.440.770 orang.
Angkanya sangat mengejutkan karena pada tahun 2010 jumlah LPTK hanyalah sekitar 300-an. Artinya ada kenaikan 100 LPTK lebih dalam jangka waktu hanya 3 tahun atau sekitar 30 setiap tahun atau 3 lembaga setiap bulan.