Dewan Pengarah BPIP Diskusi Pancasila Dengan Jokowi, Mahfud MD: Masih Banyak Kekurangan
RIAU24.COM - Sabtu 11 Mei 2019, Beberapa waktu lalu Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang diketuai Megawati bersama anggota berjumpa dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan itu Dewan Pengarah BPIP berdiskusi soal Pancasila.
Seperti yang disampaikan Salah satu anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof Mahfud MD dalam tulisannya di twitter. @mohmahfudmd sampaikan memang masih banyak kekuranhan dalam praktik Pancasila.
"2 hari yg lalu BPIP berdiskusi Pancasila dgn Presiden. Msh bnyk kekurangan2 dlm praktik. "Terutama sila ke-5", kata Buya Syafii. "Juga pendidikan agama", kata K. Aqil Siraj. Mari laksanakan ideologi Pancasila dgn semangat ketuhanan dan keagamaan utk memanusiakan manusia Indonesia," sebut @mohmahfudmd
"Ada yg mengatakan, utk apa Pancasila kalau nyatanya msh bnyk ketidakadilan dan korupsi? Pernyataan yg sama bs dikemukakan jg: "Sdh ada agama dan rumah2 ibadah tp kok msh bnyk koruptor, pencuri, dan ketidakadilan?". Masalahnya adl bgmn kita berusaha ber-sama2 utk melaksanakannya," sambung @mohmahfudmd.
Langsung saja cuitan Prof Mahfud MD tersebut ramai dikomentari netizen atau warganet. @ritakemala: "Bekerja dg tulus ikhlas ya Prof demi bangsa dan negara."
@marty_l2: "Maafkan prof, banyak yg sok tahu dan mengaitkan hal yg satu dan yg lain."
@gedeyudak: "Semangat prof @mohmahfudmd. Saya bersyukur dapat menjadi bagian dari Program BPIP pada tahun 2017 lalu."
@mh_fatih_nabhan: "Sila ke 5 itu puncaknya pancasila yaitu keadilan sosial. Jangan harap keadilan sosial jika hidup beragama, kemanusiaan, persatuan dan demokrasinya hancur."
@suryadisuryan03: "Pancasila itu sudah melekat di warga negara Indonesia , masalah di praktekan tidaknya tergantung dari pimpinannya , karna rakyat itu sudah pasti mengikuti pimpinannya, pemimpin mengamalkan Pancasila rakyat mengikuti , kalau tidak rakyat juga mengikuti."