Menu

Jomblo Sahur Sendirian, Ternyata Miliki Dampak Tak Baik Bagi Kesehatan

Muhammad Iqbal 9 May 2019, 08:12
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Sahur sendirian dan jauh dari keluarga, pasti sedih rasanya ya. Tak hanya sedih, sahur sendirian ternyata juga memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan seseorang.

Menurut sebuah penelitian, yang dilansir dari detik.com, Kamis, 9 Mei 2019, orang yang makan sendirian cenderung mengalami sindrom metabolik, meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan pradiabetes.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Obesity Research & Clinical Practice, melakukan survei terhadap 7.725 orang dewasa di Korea Selatan dan menunjukkan bahwa seorang pria yang makan sendirian dikaitkan dengan 45 persen peningkatan dan 64 persen peningkatan risiko sindrom metabolik.

zxc1

Pria yang belum menikah dan makan sendirian memiliki tiga kali risiko sindrom metabolik dari pria yang makan bersama keluarganya. Begitu juga dengan wanita yang memiliki efek kurang lebih sama. Wanita yang makan sendirian 29 persen lebih mungkin memiliki sindrom metabolik daripada mereka yang selalu makan bersama keluarga.

Studi sebelumnya telah menemukan jika orang yang cenderung makan sendirian mungkin merasa kesepian, terisolasi secara sosial, dan lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat, makan lebih sedikit buah dan sayuran, serta makan pada waktu yang tidak teratur.

Annalijn Conklin, asisten profesor ilmu farmasi di University of British Columbia, juga telah mempelajari hasil kesehatan yang terkait dengan hidup dan makan sendirian.
zxc2

"Pria yang tidak menikah dan makan sendirian memiliki hasil yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan yang lain dalam penelitian ini, dan itu mencerminkan beberapa penelitian lain yang telah dilakukan pada hubungan sosial dan kualitas makanan," ujarnya.

Tapi, Conklin menyebutkan jika ada faktor lain selain makan sendirian, yaitu tingkat stres dan kualitas tidur. Stres dan tidur merupakan faktor yang cukup berperan penting pada kesehatan seseorang.

"Kita tahu bahwa kurang tidur dan stres menciptakan lingkaran setan yang mengubah perilaku makan, dan itu bisa menjadi salah satu hal yang mendorong pengalaman makan sendirian dan sindrom metabolik," tuturnya.