RIAU24.COM -  JAKARTA - Kejiwaan terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet ternyata sudah bermasalah sejak beberapa bulan terakhir sebelum kasus tersebut terjadi. Hal ini disampaikan salah seorang asisten Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan saat menjadi saksi sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Cahaya mengaku bahwa kondisi Ratna kerap tidak stabil atau sering marah sebelum kasus berita bohong terjadi. "Beliau emosinya tidak stabil, karena beliau sering marah-marah. Waktu pertama saya masuk tidak seperti itu," kata Cahaya dalam persidangan, Selasa (7/5/2019) seperti dilansir okezone.

Bahkan akibat kondisinya itu Ratna sering mengeluarkan kata-kata kasar yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Namun apabila melihat kondisi itu para staff Ratna memilih untuk membiarkan emosinya reda sebelum mengajak bicara. "Saya enggak mau bantah dulu tapi menunggu sampai reda emosinya baru ajak ngomong lagi," ungkapnya.

Sebagai staf keuangan Cahaya bertugas menginput bukti pengeluaran Ratna. Dari sana dirinya juga mengetahui bahwa bosnya itu telah mengunjungi dokter kejiwaan. "Setahu saya dari bon-bon beliau ada dokter Pidi, dokter kejiwaan," tambahnya.

Dari bukti pembayaran itu, Cahaya mengaku melihat bukti pembayaran obat anti depresan. Bahkan Ia juga menyebut bahwa Ratna pernah curhat kalau ia sering mengalami setres dan hendak bunuh diri.

"Sebelumnya saya tahu (Ratna) pernah cerita ke saya, kadang beliau 'saya kadang setres mau bunuh diri'. Mungkin obat itu untuk mengatasi (stres)," tukasnya. ***

 

R24/bara