Situng KPU Dinilai Bukan Sekedar Human Error, Tapi Sudah Jadi Masalah Besar
RIAU24.COM - Banyaknya kesalahan saat proses entry data pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU), masih terus berlanjut hingga saat ini. Sehingga yang terjadi saat ini, dinilai bukan lagi sekedar human error, tapi sudah menjadi sebuah masalah besar.
Penilaian itu dilontarkan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Hal itu dilontarkannya, merujuk pada data hasil pleno tiga KPU kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat, yakni Sijunjung, Padang Panjang dan Sawahlunto. Pasalnya, hasil pleno KPU menunjukkan data yang berbeda dengan Situng KPU.
Dia menduga kesalahan entri data di Situng KPU RI bukan lagi karena human error, tapi memang ada masalah besar. Karena itu, Andre menilai, Situng KPU sebaiknya dihentikan. Karena bila dilanjutkan, KPU bisa dinilai memberikan informasi tidak valid dan menyesatkan bagi masyarakat.
"Ini bukan human error lagi, ada masalah besar. Dari hasil pleno tiga KPU kabupaten dan kota di Sumbar, semuanya berbeda jauh dengan Situng. Malahan Situng merugikan pasangan Prabowo-Sandi," ungkapnya, Jumat 3 Mei 2019 pagi.
Dari hasil pleno KPU Sijunjung, Prabowo-Sandi mendapatkan 110.012 suara, sementara di Situng hanya 108.859. Padahal suara yang masuk di Situng sudah 100 persen. Artinya, ada kehilangan sebanyak 2.847 suara untuk pasangan Prabowo-Sandi bila merujuk Situng KPU.
Sementara di Padang Panjang, hasil pleno menetapkan Prabowo-Sandi mendapatkan 27.645 suara, sementara di Situng hanya 27.447 suara, berbeda 198 suara.