RIAU24.COM -  Calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, membenarkan keinginannya menjadi Jaksa Agung. Menurutnya, keinginannya menduduki jabatan strategis itu sah-sah saja.

Terkait banyaknya reaksi dari berbagai kalangan tentang keinginannya itu, Kapitra malah menyindir Ketua Umum PAN, yang tiba-tiba berkomunikasi dengan Jokowi dan dikabarkan meminta jatah posisi Ketua MPR.

Menurutnya, adalah sesuatu yang aneh bila ada tokoh partai yang bukan mendukung atau mengusung Jokowi, namun tiba tiba meminta jatah Ketua MPR.

"Kenapa Zulkifli Hasan atau PAN boleh, saya gak boleh. Sementara mendukung Jokowi dan kader PDI Perjuangan," ujarnya, dilansir republika, Kamis 2 Mei 2019 tadi malam.

Jika pun nanti tak terpilih sebagai Jaksa Agung, Kapitra berharap bisa bergabung dengan pemerintahaan Jokowi, jika capres 01 itu terpilih lagi.

Sebelumnya, kabar tentang Ketum PAN Zulkifli yang meminta jabatan Ketua MPR kepada Jokowi tersebut, telah dibantah Sekjen PAN, Eddy Soeparno.

Tak hanya membantah, Eddy juga menegaskan partainya tetap berkomitmen berada di Koalisi Indonesia Adil Makmur bersama Partai Gerindra, PKS, Demokrat, dan Berkarya.

Eddy menjekaskan saat ini seluruh kader partainya tengah berkonsentrasi untuk mengamankan suara di Dapil masing-masing. Kader PAN juga memastikan suara calon presiden yang diusung tetap terjaga.

"Kita sudah tidak ada energi lagi untuk mengurusi isu terkait pindah koalisi. Para kader juga tidak terpengaruh dengan isu ini dan percaya bahwa DPP PAN tidak akan pindah koalisi," terangnya.

Karena itu, ia pun meminta seluruh kader PAN di Indonesia tidak buang-buang energi menanggapi rumor yang menyebutkan PAN akan keluar dari koalisi 02. Ia menegaskan, tidak ada yang perlu diragukan dari komitmen PAN di Koalisi Indonesia Adil Makmur. ***