Setelah 2 Tahun Akhirnya Terungkap, Pemimpin Ku Klux Klan Ini Tewas Ditembak Istri Saat Tidur
RIAU24.COM - Teka-teki tentang kematian Frank Ancona, Pemimpin Ku Klux Klan di negara bagian Missouri, AS, yang tewas pada dua tahun lalu, akhirnya terungkap. Hal itu setelah sang istri, Malissa Ancona, mengakui telah menembak mati suaminya saat sedang tidur. Usai membunuh, mayat Ancona kemudian dibuang ke sungai.
Akibat perbuatannya itu, Malissa Ancona dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
"Saya menembakkan dua tembakan yang membunuh suami saya," katanya kepada Hakim Wendy Wexler Horn, seperti dilansir BBC, Sabtu 20 April 2019 waktu setempat.
Aksi itu terjadi pada tahun 2017 lalu. Usai membunuh Ancona, ia kemudian membersihkan dinding kamar tidur untuk mengaburkan barang bukti dan melepaskan sprei sebelum membuang mayatnya.
Setelah itu, dia melaporkan suaminya telah hilang dan memintanya agar kembali melalui akun Facebook-nya. Beberapa hari kemudian, mayat Frank ditemukan di dekat sungai.
Sementara itu, ABC yang dikutip kompas, Minggu 21 April 2019 menyebutkan, Malissa awalnya mengatakan kepada polisi bahwa putranya, Paul Jinkerson, telah menembak Frank yang sedang tidur dengan pistol 9mm. Jinkerson turut menghadapi dakwaan yang sama dengan ibunya. Namun, dia mengaku tidak terlibat dalam penembakan tersebut.
Dalam catatan pengadilan disebutkan, Frank telah mengajukan cerai terhadap istrinya.
Frank Ancona merupakan anggota Ksatria Amerika Tradisionalis dari Ku Klux Klan (TAKKK). Kelompok itu mengklaim diri sebagai organisasi Kristen Patriotik Putih mempromosikan kembalinya akar awal Ku Klux Klan pada awal abad ke-20.
Dikutip dari wikipedia, Ku Klux Klan (KKK) dikenal juga sebagai 'The Klan' adalah sebuah kelompok rasis ekstrem di Amerika Serikat (AS), berdiri pada tanggal 24 Desember 1865.
Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS seperti Yahudi, Asia dan Katolik Roma.
Setelah empat tahun berdiri, kelompok Ku Klux Klan ditetapkan pemerintah AS sebagai organisasi ilegal. Namun demikian, kelompok ini masih tetap menjalankan aksi pembunuhannya terhadap warga kulit hitam. Bahkan, kelompok ini juga menyerang warga kulit putih yang dianggap sebagai pelindung kulit hitam.
Aksi Ku Klux Klan memuncak pada dasawarsa 1950-1960-an yang akhirnya memunculkan kelompok perlawanan dari kalangan kulit hitam Amerika dan tokoh-tokoh yang menyerukan persamaan hak dan anti rasisme seperti Malcolm X dan Martin Luther King.
Namun, hingga kini pemerintah AS dianggap belum pernah melakukan usaha serius untuk memberantas kelompok yang dikategorikan berbahaya ini. ***