Prancis Tepis Gunakan Senjatanya untuk Serang Warga Yaman
RIAU24.COM - Situs investigasi Disclose melaporkan minggu ini bahwa senjata Prancis, termasuk tank dan sistem peluru kendali laser yang dijual ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), digunakan dalam perang Yaman melawan warga sipil.
Menteri Angkata Bersenjata Prancis, Florence Parly menepis bahwa, senjata Prancis tidak digunakan untuk melawan warga sipil di Yaman. Ini merupakan bantahan atas laporan yang dirilis oleh Disclose.
zx1
Parly menuturkan, sepengtahuan dia tidak ada senjata Prancis yang digunakan untuk menyerang dan membunuh warga sipil di Yaman.
"Sepengetahuan saya, senjata Prancis tidak digunakan dalam ofensif dalam perang di Yaman. Saya tidak punya bukti yang akan membuat saya percaya bahwa senjata Prancis berada di belakang munculnya korban sipil di Yaman," kata Parly, seperti dilansir Sindonews mengutip Reuters. Kamis 18 April 2019.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dilaporkan memveto sebuah resolusi yang menyerukan AS untuk mengakhiri dukungan untuk perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Trump menggambarkan resolusi ini berbahaya.
"Resolusi ini adalah upaya berbahaya yang tidak perlu untuk melemahkan otoritas konstitusional saya, membahayakan kehidupan warga Amerika dan anggota layanan yang berani, baik hari ini dan di masa depan," kata Trump.
Menteri Negara Luar Negeri UEA, Anwar Gargash kemudian melemparkan pujian atas keputusan Trump tersebut. Gargash menyebut veto ini adalah bentuk dukungan Trump terhadap koalisi Arab.