RIAU24.COM -  Pihak pengelola rumah sakit, biasanya menggunakan tirai untuk menyekat antara satu area dengan area yang lain. Ternyata, sebuah studi terbaru menunjukkan, tira-tirai penyekat dan pemisah ruangan itu sangat jarang dibersihkan.

Sehingga sangat mungkin, fasilitas itu terkontaminasi serangga yang resistan terhadap obat mematikan.

"Patogen pada tirai privasi ini seringkali bertahan dan memiliki potensi untuk dipindahkan ke permukaan dan pasien lain," ungkap dokter dan peneliti untuk Pusat Medis Universitas Michigan, Lona Mody, dikutip dari Malay Mail, Senin 15 April 2019.

Dikatakan, konsentrasi bakteri yang ditemukan tim peneliti pada tirai penyekat di rumah sakit tersebut, lebih tinggi daripada di atas meja samping tempat tidur. Namun masih kurang dari kursi toilet, bedrails, dan remot TV.

"Karena tirai privasi digunakan di seluruh dunia, ini adalah masalah global," tambah Modi, dilansir republika, Senin 15 April 2019.

Dikatakan, perbandingan bakteri yang ditemukan pada pasien dan tirai menunjukkan keduanya sering terkontaminasi dengan strain yang sama. Namun, Mody menyatakan, dalam kasus ini masih kemungkinan pindah dari pasien ke tirai.

Meskipun ada peningkatan dalam kebersihan, itu tidak memberikan peluang lebih. Sebab, rumah sakit dibanjiri dengan antibiotik yang dapat menjadi inkubator dari bakteri yang resistan terhadap obat, sehingg bermutasi untuk bertahan hidup dari obat yang dirancang untuk membasmi mereka.

"Kebijakan rumah sakit sangat bervariasi, namun, biasanya termasuk mengubah tirai privasi setiap enam bulan atau ketika terlihat kotor," kata Mody.

"Ada peningkatan pengakuan lingkungan rumah sakit memainkan peran penting dalam penularan patogen. Tirai privasi sering disentuh dengan tangan kotor setelah interaksi pasien. Mereka sulit disinfektan dan dibersihkan," ujarnya lagi. ***