Menu

Sopandi S.Sos, Bangun Kampung Hingga Dikenal di Manca Negara

Ahmad Yuliar 14 Apr 2019, 19:03
Bupati, Drs H Irwan MSi dan Ketua Sanggar Bathin Galang, Sopandi bersalaman saat menerima Piagam MURI
Bupati, Drs H Irwan MSi dan Ketua Sanggar Bathin Galang, Sopandi bersalaman saat menerima Piagam MURI

RIAU24.COM -  RANGSANG BARAT - Tidak mudah untuk membangun daerah. Butuh konsistensi dan niat yang tulus.

Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, beruntung memiliki Sopandi S Sos. Ketua Sanggar Bathin Galang ini, tak pernah lelah untuk mempromosikan dan membangun tanah kelahirannya.

Berbagai kegiatan dan iven telah mulai dilaksanakannya sejak awal tahun 2011 lalu. Sebut saja, Bokor Riviera, Pesta Sungai Bokor, Kemuncak Zapin, Bokor Wold Musik Festival, Bokor River Internasional Reegae, hingga Bokor Wold Musik Festival, dan Bokor One Night.

Setiap tahun, secara konsisten berbagai iven tersebut terus dilaksanakannya bersama pemuda dan masyarakat Desa Bokor. Sehingga tak heran jika kini Desa Bokor tidak hanya dikenal di tingkat Nasional saja, tetapi juga di Manca Negara.

Bahkan Desa Bokor telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) pada tahun 2015 lalu. Atas konsistensi itu, ditahun yang sama, Sanggar Bathin Galang juga mendapatkan Anugera Sagang. Selain itu, Desa ini juga sudah ditetapkan oleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi sebagai Desa Wisata Budaya dan Seni di Kepulauan Meranti.

Sopandi mengaku berbagai kegiatan dan iven dilaksanakan agar Desanya bisa lebih dikenal dan maju. Selain itu tentu saja agar mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah, Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat.

“Kami berusaha bersama-sama untuk membangun daerah dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. Alhamdulillah saat ini Bokor sudah mulai dikenal,” katanya.

Ia mengatakan, sejumlah potensi yang ada di desa nya yakni memiliki beragam jenis buah-buahan, seperti, Durian, Rambutan, Pulas, Manggis, Rambai, dan lainnya. Selain itu keberadaan hutan mangrove disepanjang Sungai Bokor juga menjadi daya tarik yang selalu dipromosikannya.

“Seluruh potensi itu kami manfaatkan untuk menarik sebanyak-banyaknya orang agar datang ke Bokor. Dengan begitu, ekonomi masyarakat akan semakin maju dan berkembang,” sebutnya.

Diakuinya beberapa kegiatan dan iven, memang mendapatkan support atau bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dan Pemerintah Provinsi Riau. Namun, beberapa kali, ia harus berjuang untuk mendanainya secara sendiri.

"Kami tidak mau membuat acara karena ada bantuan. Ada atau tidak ada bantuan dari Pemerintah, kami akan terus membuat iven dan kegiatan,” katanya.

Berkat konsistensi itu, kini di Bokor sudah mulai dibangun sejumlah fasilitas. Mulai dari Panggung, Infrastruktur wisata mangrove, pendopo, dan lainnya.

"Masih banyak yang harus kita bangun lagi untuk menjadikan Bokor sebagai Desa Wisata Budaya dan Seni. Kalau kita kompak, dan memberikan kesempatan kepada anak daerah, Insya Allah kita bisa,” ucapnya.    

Menurut Sopandi perjuangannya itu tak terlepas dari bantuan seluruh elemen masyarakat Desa Bokor. Tak terkecuali juga sejumlah tokoh diluar Desa Bokor yang telah memberikan ide dan tunjuk ajar kepadanya.

“Terimakasih bagi sejumlah pihak yang membantu kami dalam memberikan masukan,” ujarnya.

Tidak hanya di Bokor saja, Sopandi dibantu sejumlah pihak juga membuat kegiatan diwilayah lainnya di Kecamatan Rangsang Barat. Pernah ia membuat Sawah Jazz di Desa Sendur, dan Rangsang Island Internasional Abrasi Festival di Desa Anak Setatah pada tahun 2018 lalu.

Kepala Desa Bokor, Aminullah mengaku bangga dengan Sanggar Bathin Galang, terutama Sopandi sebagai motornya. Karena mampu membangun daerah lewat bidang seni, budaya dan pariwisata.

“Dulu tidak banyak yang tau tentang Bokor. Tapi kini sudah dikenal dimana-mana. Bahkan Manca Negara,” katanya.***


R24/phi/mad