Kembalikan Kejayaan Kuansing, Raden: Generasi Muda Harus Mampu Merebut
RIAU24.COM - TELUK KUANTAN - Berbagai cara dilakukan orang untuk mencapai sukses, karena untuk mencapainya bukan segampang membalikkan telapak tangan. Tetapi harus dilalui perjalanan panjang dengan penuh lika-liku.
Begitulah yang dialami Raden, putra kelahiran Bandar Alai Kenegerian Kari Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, 20 April 1976 silam harus memulai pekerjaan sebagai supir angkot Teluk Kuantan - Pekanbaru, Lubuk Jambi - Teluk Kuantan.
"Saya pernah menjadi supir angkot, namun merasa jenuh, dan seakan tidak punya harapan. Beberapa tahun kemudian beralih profesi menjadi pengawas lapangan proyek, di salah satu perusahaan di Kuantan Singingi yakni milik Jaspar," ungkapnya saat bincang bincang dengan Riau24.Com.
Ketika ditanya soal pendidikan Kuansing sekarang ini, menurutnya memang sudah sangat maju bila dibandingkan era tahun 70-an ke bawah," ujarnya yang memiliki satu isteri dan empat orang anak (Pricillia Rahayu, Vella Dwi Rahayu, Noval Adabi Ray, Pasha Musafar Ray.
Tetapi harus ingat, katanya lagi, era tahun 70-an tersebut negeri Kuansing (Kuantan dulunya) terkenal sebagai pencetak Tenaga Guru, dan memiliki guru berpengalaman sampai ke beberapa daerah atau kabupaten/kota, Provinsi dan bahkan negeri jiran Malaysia.
"Sekarang ini kita harus dapat kembali mewujudkan cita cita mengembalikan citra Kuansing yang pernah jaya dulu, dan jangan mau mundur ataupun kalah dengan negeri lainnya," ujarnya yang pertama kali terjun ke dunia politik 2004 bersama Partai Demokrat, dan sejak Pemilu 2009 ke Partai PKPI dan berhasil menjadi Anggota DPRD Kuansing Dapil I selama dua Periode (2009-2019).
Begitu juga soal adat istiadat yang saat ini sudah mulai kendor di kalangan generasi muda, katanya memang sudah mulai kendor, dan sangat perlu dibina dan ditegakkan adat istiadat.
"Kami melihat saat ini di kalangan anak anak muda, sudah mulai kendor dan apalagi jika tak beradat, sudah barang tentu sangat sulit saling harga menghargai," ujarnya yang melontarkan lima program yakni 1. Membina dan menegakkan Adat Istiadat, 2. Bidang Keagamaan, 3. Bidang Sosial dan Keagamaan, 4. Bidang Pertanian, dan Bidang Kesehatan.
Di Bidang Keagamaan, akan selalu menggelar MTQ dalam Peringatan Hari Hari Besar Islam (PHBI)."Selanjutnya Bidang Sosial dan Olahraga melakukan pembinaan generasi muda (Olahraga Voli, Takraw, Sepakbola untuk menjaring dan membina atlet)," paparnya.
Di Bidang Pertanian, katanya, akan berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat, dan membina Kelompok kelompok tani, baik Tanaman Pangan, Perkebunan, Perikanan. Bahkan dirinya juga menyediakan Mobil Ambulans secara pribadi, guna membantu masyarakat, sudah dijalani selama dua tahun.
Untuk menjadi pemimpin, harus memiliki lima dasar, yaitu : memiliki ekonomi, harus bersikap dermawan, punya pergaulan, berintegritas dan bermoral," tutupnya.***
R24/zar