Inilah Sosok Al-Zahrawi, Ilmuwan Muslim Suhunya Ilmu Bedah Modern
RIAU24.COM - Ilmu kedokteran khususnya bidang bedah, pastilah mengenal Abu al-Qasim al-Zahrawi atau di dunia Barat dikenal dengan nama Abulcasis. Sosok ilmuwan muslim asal Spanyol ini, diakui sebagai bapak ilmu bedah modern.
Menurut penelusuran sejarah, al-Zahrawi lahir di Madinatuz Zahra, sebuah kota yang berjarak sekitar 9,6 kilometer dari Cordoba, Spanyol, pada tahun 930 Masehi.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap karya dan sumbangsihnya dalam dunia bedah modern, pada tahun 2013 lalu masyarakat dunia, terutama para pakar dan pemerhati kedokteran Islam, memperingati satu milenium atau seribu tahun wafatnya dokter terkemuka yang hidup pada masa Khalifah al-Hakim II di Andalusia itu. Sejarah mencatat, al-Zahrawi wafat di Cordoba pada 1013.
Tak hanya diperingati, namanya juga diabadilan menjadi salah satu jalan di Kota Cordoba. Calle Abulcasis, demikian nama jalan itu. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 yang terus dirawat, bahkan dilindungi oleh Badan Kepariwisataan Spanyol. Di rumah yang kini menjadi cagar budaya itulah al-Zahrawi pernah tinggal.
Kehebatan al-Zahrawi sebagai ahli bedah, sudah diakui para dokter dan pakar bedah di Eropa.
"Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa," ujar Dr Campbell dalam History of Arab Medicine, dilansir republika, Kamis 11 April 2019.
Sementara, ahli bedah Eropa yang hidup pada abad ke-15, Pietro Argallata, mengatakan, al-Zahrawi adalah bapak dari seluruh ahli bedah.
Beragam temuan dan pemikiran al-Zahrawi memengaruhi berbagai metode pembedahan modern selama beratus tahun setelahnya.
Dalam dunia bedah, al-Zahrawi meninggalkan warisan yang tak ternilai harganya bagi dunia kedokteran, yakni kitab at-Tasrif liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif.
Buku yang berisi ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 30 volume ini, menjadi materi wajib sekolah kedokteran di Eropa. Di dalamnya, al-Zahrawi menjelaskan secara perinci tentang anatomi, klasifikasi penyakit, informasi nutrisi dan operasi, ortopedi, optalmologi, farmakologi, dan seluk-beluk pembedahan.
Ia pun dikenal sebagai ilmuwan yang berjasa dalam bidang kosmetik. Berbagai produk kosmetik, mulai dari deodoran hingga pewarna rambut.
Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Anshar yang menetap di Spanyol. Di Kota Cordoba, dia menimba ilmu. Di kota ini pula, ia mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah hingga wafat.
Kisah masa kecilnya tak banyak terungkap. Hal ini karena tanah kelahirannya dijarah dan dihancurkan. ***