Warga Desa Cipang Kanan Dambakan Listrik dan Jalan
RIAU24.COM - PEKANBARU - Listrik masuk desa masih menjadi mimpi indah bagi warga desa Cipang Kanan Kecamatan Rokan 4 Koto Kabupaten Rokan Hulu. Masyarakat berharap pemerintah ataupun PT PLN berbaik hati menerangi desanya seperti desa - desa yang lainnya yang sudah lama menikmati listrik.
Demikian disampaikan anggota DPRD Riau Bagus Santoso setelaj singgah di desa tersebut dalam rangkaian lawatan kerja program tembus 105 keliling kampung se Riau.
“ Kepala desa Cipang, Pak Abadi menyampaikan kepada saya, warga desa itu merasa ditinggalkan oleh kemajuan zaman, listrik saja sampai hari ini tak masuk desa itu,” ujar Bagus.
Menurut keterangan Abadi, sambung Bagus, sebenarnya Jaringan listrik ke desanya sudah ada sejak tahun 2016, hanya saja belum diketahui kendala pasti yang membuat PLN tak kunjung memfungsikannya. “Kabarnya dulu sumber api PLN akan disambungkan dari PLN Sumbar, secara kelembagaan pemerintah desa sudah menyampaikan kepada PLN, tolong semua pihak ikut menyampaikan agar desa kami seperti desa lainnya listriknya hidup," kata Bagus menirukan permintaan Abadi.
Desa Cipang Kanan yang berbatasan dengan Provinsi Sumbar, tepatnya dengan Kabupaten Pasaman, tidak hanya tertinggal dari program elektrifikasi pemerintah, tetapi juga sangat tertinggal dari pembangunan infrastruktur, terutama jalan. Untuk mencapai Desa Cipang Kanan harus menempuh jalan tebing dan bukit masih berupa jalan tanah.
Sebenarnya jalan poros menuju Desa Cipang Kanan adalah jalan lintas tengah Rohul - Sumbar status jalan Nasional. Karena badan jalan hancur praktis hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor. Sementara jalan poros desa juga tidak kalah hancur. Dibutuhkan waktu 4 jam untuk mencapai desa Cipang Kanan start dari desa Koto Ruang.
Terkait persoalan listrik, Bagus Santoso turut prihatin dengan ketertinggalan program elektrifikasi pemerintah. Menurutnya, sudah seharusnya listrik tuntas desa. Untuk itu kepada pihak terkait terutama PLN untun dapat secepatnya memfungsikan jaringan listrik yang sudah mangkrak hampir 4 tahun.
"Pemerintah mesti hadir untuk pelayanan rakyatnya, apalagi program listrik desa ini sudah menjadi komitmen pemerintah pusat menuntaskannya, jangan sampai ada desa yang belum teraliri listrik," kata Bagus Santoso.
Hal yang sama terhadap kondisi jalan poros lintas tengah Rohul - Sumbar karena statusnya jalan Nasional maka kewajiban APBN RI menganggarkan untuk Riau. “ Kekayaan Riau ini banyak diambil pemerintah Pusat Jakarta, tapi anggran untuk Riau tak sebanding , buktinya jalan tak juga dibangun,“ kata caleg DPR RI ini.
Ditambahkan Bagus, pantauan dirinya di lapangan, jalan lintas Rohul- Sumbar dengan kontur tanah tebing dan bukit terjal rusak parah. Ada beberapa ruas di tanjakan dan jembatan sekitar 100 meter sudah dibeton tapi tidak terurus sehingga banyak yang longsor. Sementara jalan poros desa masih jalan tanah yang hancur maka banyak pemandangan mobil ditinggalkan di tengah jalan akibat terpuruk.***
R24/bara