Caplok Wilayah Tepi Barat dan Bangun Pemukiman Ilegal, Rencana Israel DIkecam Inggris
RIAU24.COM - LONDON - Rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berjanji mencaplok permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, jika memenangkan pemilu terus datang terus menuai kecaman, salah satunya dari pemerintah Inggris.
Penjabat menteri untuk urusan Timur Tengah Inggris Mark Field mengatakan, Inggris mengecam keras rencana yang disampaikan Netanyahu itu. Ia juga menyampaikan kecaman atas aktivitas Israel yang terus menerus membangun tempat tinggal bagi pemukim Yahudi di wilayah pendudukan.
"Serta atas tender terkait penyelesaian unit (permukiman) yang lebih banyak di Tepi Barat,” kata Field, dalam pernyataannya, dikutip dari Anadolu, Senin (8/4/2019).
Field menambahkan, rencana Israel yang disampaikan baru-baru ini merupakan unit baru, setelah pengumuman pada Desember yang akan membangun lebih dari 2.000 tempat tinggal bagi pemukim Yahudi. "Pemukiman ini ilegal di bawah hukum internasional dan merusak rencana perdamaian solusi dua negara," katanya.
Field mendesak Israel untuk menghentikan tindakan kontraproduktif serta menyerukan kepada semua pihak untuk berkomitmen pada upaya lebih lanjut untuk mengurangi ketegangan serta menciptakan lingkungan kondusif untuk menciptakan perdamaian yang adil dan abadi.
Keberadaan permukiman Israel di tanah yang direbut dalam Perang Enam Hari pada 1967 itu dianggap ilegal oleh komunitas internasional. Pembangunan lebih banyak permukiman itu juga dianggap dapat menghalangi bahkan menutup peluang pembicaraan damai.
Dengan kata lain, pencaplokan Tepi Barat merupakan pertanda matinya pembicaraan damai yang mengarah pada solusi dua negara.***
R24/bara