Apresiasi Koptan Indo Makmur, Juprison Bertekad Pertahankan Komoditi Karet
RIAU24.COM - TELUK KUANTAN - Rendahnya harga komoditi karet di tingkat petani, tentu saja menjadi dilema di tengah tengah masyarakat. Dimana saat ini masih berkisar Rp.9.000 per kilogram.
Sebab, anggota Koptan ini menjual karetnya seharga Rp9.000 lebih per kilogram per April 2019 ini. Hal ini dilontarkan Ketua Koptan Indo Makmur Sutarlan didampingi Sekretaris Abdul Muhid, saat silaturahmi puluhan petani karet dari Koptan Indo Makmur di Dusun III Desa Sako, Kecamatan Pangean, Kamis (4/4) kemarin.
Di hadapan salah satu calon Anggota DPRD Kuansing dari Partai Golkar, Nomor urut 11 Dapil II Kuansing (Kecamatan Pangean, Logas Tanah Darat, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti), Juprison, S. Sos mengaku kalau pihaknya hanya mendapat perhatian dari Pemprov Riau.
"Kalau dari kabupaten tidak ada sama sekali, hanya dari Provinsi yang ada," katanya berharap support dari Juprison yang juga berlatar belakang sebagai wartawan.
Menghadapi keluhan para anggota Koptan ini, tentu saja membuat terenyuh Juprison, bahkan dirinya bertekad untuk lebih memperhatikan dan memperjuangkan nasib petani, salah satunya oleh Calon anggota DPRD Kuansing dari Partai Golkar, Juprison S.Sos.
Caleg DPRD Kuansing dari Golkar, nomor urut 11 dari Dapil II Kuansing (Kecamatan Pangean, Logas Tanah Darat, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti) ini, sangat mengapresiasi upaya dan usaha Kelompok Tani (Koptan) Indo Makmur.
"Kami sangat mengapresiasi Koptan ini, yang konsisten mempertahankan komoditi karet di tengah ekspansi sawit. Komoditi karet menjadi primadona bagi masyarakat dan Ini harus dipertahankan dan mau mengganti pohon karet ini dengan sawit," ungkap Juprison di hadapan puluhan petani karet dari Koptan Indo Makmur tersebut.
Menurutnya, ada sekitar 75 hektare kebun karet milik anggota Koptan Indo Makmur ini, yang masih yakin sebagai penyambung hajat hidup mereka." Mari kita pertahankan, apalagi Presiden kita sekarang telah punya program untuk mendongkrak harga karet. Dengan cara memerintahkan seluruh proyek pengaspalan pemerintah dicampur dengan karet. Insya Allah harganya kembali naik," ujarnya.
Dirinya akan tetap mendukung masyarakat untuk terus mempertahankan komoditi karet ini. "Saya ini anak petani karet, yang bercita-cita ingin menjadi anggota Dewan," pungkasnya.(***)
R24/zar