Dihipnotis, Emas 12 Gram Milik Warga Koto Lubukjambi Ini Lesap
RIAU24.COM - TELUK KUANTAN - Aksi kejahatan dengan modus hipnotis kembali terjadi di Wilayah Kuansing. Seperti yang terjadi pada Kamis (4/4) kemarin.
Salah satu warga Desa Koto Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Lasnidar (59) terhenyak kaget ketika cincin dan gelang emas seberat 12 gram yang dia gunakan lesap.
Hal itu baru disadarinya, setelah seorang wanita paruh baya, berbaju putih, berbadan gemuk, kulit putih, pada Kamis (4/4) sekitar pukul 13.30 WIB tidak lagi di ruang tamunya.
"Cincin, gelang ibu raib. Ibu seperti dihipnotis, tak tau apa-apa lagi. Padahal ketika itu sedang berbicara," ujar Lasnidar yang masih terdengar ketakutan dan heran," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (5/4).
Lasnidar yang berprofesi sebagai salah seorang guru sekolah dasar (SD) Kecamatan Kuantan Mudik itu, menceritakan awal kejadian, dimana terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 13.30 WIB, dia baru saja pulang sekolah dan hendak melaksanakan Salat Zuhur.
Namun tiba-tiba datang seorang wanita berbaju putih, berkulit putih, berbadan gemuk dan berjilbab, datang bertamu. Sementara, seorang laki-laki pakai helm duduk di atas sepeda motor pinggir jalan.
Wanita itu, katanya, datang mengaku sebagai petugas kesehatan yang akan menyampaikan berbagai program kesehatan pada masyarakat. Tapi Lasnidar menolak dan menyarankan datang nanti saja, karena dirinya mau melaksanakan Shalat Zuhur.
Akan tetapi, wanita yang menggunakan bahasa Indonesia itu tetap saja tidak mau pergi, dan terus memaksa programnya dengan terus saja menatapnya.
"Setelah itu, ibu tidak tau lagi. Baru tersadar setelah wanita itu pergi. Dan ibu baru sadar, kalau cincin dan gelang yang ibu pakai, hilang semua," ujarnya.
Ketika ditanya, apa ada yang melihat kejadian di rumah, Lasnidar mengaku saat itu dia berada sendiri di rumah. Anak perempuannya, Pepi, tengah tidak ada di rumah. Tapi sebelum ke rumahnya, pelaku sempat bertanya ke tetangganya, menanyakan rumahnya.
" Saya berharap, ini bisa diusut, dan masyarakat agar waspada. Sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi pada masyarakat lainnya," imbuhnya.(***)
R24/phi/zar