Ngaku Bercakap dengan HRS Bahas Keislaman Prabowo, Ini Pernyataan Pedas Jubir FPI Tentang Yusril Ihza Mahendra
RIAU24.COM - Sejak tersebar di media massa, pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang mengaku berbincang dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab terkait keislaman Prabowo, terus menuai sorotan.
Kali ini, sorotan datang dari juru bicara FPI, Munarman. Menurutnya, pengakuan Yusril Ihza Mahendra tentang percakapannya bersama HRS yang membahas keislaman calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, adalah sebuah kebohongan. Tidak hanya itu, pernyataan Yusril itu juga terkesan mengadu domba.
"Posisi Yusril saat ini adalah pendukung paslon 01, dan sayangnya yusril menggunakan cara-cara adu domba dan hasut dalam mencapai tujuan tersebut. Dan perlu diketahui, Yusril pindah menjadi pendukung 01, karena dia tidak berhasil meminta jaminan kepada paslon 02 untuk memenangkan partainya melalui parliamentary threshold," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 4 April 2019.
Tak hanya itu, Munarman juga menilai Yusril telah berbohong. Hal itu terkait pengakuan Yusril yang mengatakan bisa menelepon HRS setiap saat.
zxc1
Dilansir detik, Munarman kemudian menjelaskan, perbincangan antara Yusril dengan HRS dilakukan melalui pihak ketiga.
"Dalam video wawancara jelas Yusril menyatakan bahwa dia bisa telepon-teleponan setiap saat dengan Habib. Fakta, bahwa telepon tersebut adalah melalui pihak ketiga dan bukan dalam konteks pencapresan. Dalam hal ini Yusril berbohong dan sengaja missleading informasi, seolah dia bisa setiap saat telpon-telponan dengan Habib," tambahnya.
Apalagi, dari bukti yang dibeberkan Yusril ke media massa, percakapan tersebut dilakukan via chat WhatsApp. "Terbukti dari screenshot yang dia sebar ke media, bahwa percakapan terkait capres dan cawapres tersebut melalui WA, bukan melalui telepon," ujarnya lagi.
Menurutnya, yang pertama kali menyorot keislaman Prabowo dan Sandiaga Uno, adalah Yusril sendiri, bukan HRS.
"Dalam screenshot percakapan yang dia nyatakan sebagai bukti, justru secara kronologis dan secara substansi, Yusril berusaha menggalang Habib untuk pindah dukungan dan Yusril yang pertama menyebut dan mengarahkan pembicaraan tentang kualitas keislaman Prabowo-Sandi. Dengan demikian terbukti sendiri bahwa Yusril-lah yang pertama-tama melakukan gibah terhadap Prabowo-Sandi," tambahnya.
Munarman juga memprediksi, Yusril akan kembali memainkan isu politik lainnya dengan menggunakan atributnya sebagai pengacara.
"Sebentar lagi dia juga akan menggunakan profesinya selaku advokat dalam rangka memainkan isu politik melalui cara-cara seolah menjadi lawyer dari pihak yang mendapatkan masalah hukum," ucap Munarman.
Tak hanya itu, sebelumnya pengacara HRS, Mahendradatta, juga meragukan keaslian percakapan Yusril dan HRS yang menyoal keislaman Prabowo Subianto. Karena menurutnya, HRS tidak pernah menggunakan media sosial itu.
"Kembali polemik ini sudahi saja, Habib Rizieq sudah jawab dan jangan melebarkan masalah. Pilpres ini jangan klaim orang lain. Yusril unjukin bukti percakapan WA dengan Habib Rizieq. Ini mas screnshot WA-nya? Kan kasusnya Habib Rizieq kan WhatsApp, masa dia WhatsApp sih. Ah ini yang ditunjukkan WhatsApp-nya, waduh mak, saya berani jamin Pak Habib Rizieq itu nggak pernah pegang pakai WhatsApp," ujarnya, Rabu kemarin.
"Habib Rizieq itu kasusnya kan kasus WhatsApp, dia tidak akan terlalu ceroboh kalau saya bilang. Orang WhatsApp kok yang dipermasalahkan kok sekarang WhatsApp pula yang ditunjuk," sambungnya lagi.
Menurutnya, akun WhatsApp bisa dibuat siapa saja. Cara inilah yang digunakan untuk menyudutkan HRS.
"WhatsApp itu bisa dibuat. Saya bisa buat kok nomor situ saya ganti nama Habib Rizieq. Itu kan bisa. Anda kan juga bisa, keluarnya Habib Rizieq bukan. Cara-cara anak kecil, kalau menurut saya anak kecil. Ini malah saya kaget, hoh ini kok modelnya sama kayak kasus chat mesum gitu loh," tambahnya.
Seperti diketahui, HRS pernah dijerat dengan kasus chat mesum. Saat ini, proses penyidikannya telah dihentikan.
Mahendradatta kemudian bicara mengenai keislaman Prabowo yang disorot banyak orang. Menurut dia, Ijtimak Ulama memilih Prabowo sebagai capres bukan karena keislamannya paling baik tetapi mantan Danjen Kopassus itu terbukti melindungi ulama.
Terpisah, Yusril ketika dikonfirmasi mengatakan bukti yang diperlihatkannya adalah asli.
"Pengacara Rizieq minta bukti kan? Itu screenshot-nya. Rekam jejak digitalnya bisa dibuka oleh provider," ujarnya.
Yusril meminta Mahendradatta mengecek tangkapan layar percakapan dirinya dengan Habib Rizieq via WhatsApp yang telah dibeberkan. Menurut dia, jejak digital itu bisa dengan mudah dilacak. ***