Mantan Kapolsek Pasirwangi Akui Diminta Kapolres Garut Galang Dukungan Untuk Jokowi
RIAU24.COM - Mantan Kapolsek Pasirwangi Garut, AKP Sulman Aziz melaporkan adanya dugaan pelanggaran di satuannya ke lembaga bantuan hukum Lokataru. Sulman mengaku jika dirinya pernah mendapatkan perintah dari atasannya untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Awalnya, Sulman membahas mengenai mutasi dirinya ketika masih Polsek Pasirwangi. Kata Sulman, dia dipindahkan karena pernah berfoto dengan tokoh pemenangan pasangan calon 02.
"Saya merasa telah dizolimi, telah disakiti, termasuk keluarga saya, istri saya, anak saya. Saya telah dimutasikan dari posisi saya ke Polda Jawa Barat. Dikarenakan saya berfoto dengan tokoh agama, tokoh NU kecamatan Pasirwangi. Yang kebetulan beliau itu ketua deklarasi Prabowo-Sandi," ujar Sulman yang dilansir dari Detik.com, Minggu 31 Maret 2019.
Dia beralasan jika foto itu untuk dokumentasi laporan tugasnya ke Kapolres Garut. Tak hanya itu, dia mengaku difitnah karena dituduh memobilisasi 9 kepala desa memilih Prabowo-Sandi.
"Saya dianggap memobilisasi kepala desa di Polsek Pasir Wangi untuk memberikan dukungan kepada nomor 02," katanya.
Dijelaskan Sulman, justru 9 kepala desa yang meminta bantuan terkait keamanan. Para kepala desa tersebut dipanggil oleh Polda Jawa Barat untuk diperiksa terkait dana desa.
"Mereka itu menyampaikan kepada saya dan minta perlindungan kepada saya bahwa mereka habis dipanggil oleh Polda Jawa Barat. Diperiksa dalam rangka dana desa dan bansos," tambah Sulman..
Dia juga sempat mengaku bingung kepada siapa dia melaporkan mutasi yang dialaminya. Dia mengatakan tidak percaya laporannya akan diproses di Divisi Propam. "Saya adalah bawahan, siapa yang ingin mendengarkan laporan saya," ujar Sulman lagi.
Kata Sulman, foto yang dipermasalahkan tersebut terjadi pada 25 Februari 2019. Beberapa minggu kemudian Sulman mendapat mutasi tanpa alasan yang jelas. "Nggak ada di dalam TR, nggak ada keterangan alasan dimutasi," ungkapnya.
Dia menambahkan, alasan mutasinya tersebut berdasarkan informasi dari anggotanya yang dipanggil Polres Garut. Para anggotanya ditanya terkait dugaan dukungan Sulman pasa paslon 02.
"Propam Polda Jawa Barat yang ditanyakan apa hubungan saya dengam Ustaz Zamzam dan apa yang sampaikan oleh saya ketika bertemu kepala desa," jelasnya.
zxc2
Dia sendiri juga mengaku jika pernah diminta untuk memetakan pemilih di wilayahnya. Dia mengaku diperintah oleh Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna untuk mendukung paslon 01 melalui forum rapat dan diancam mutasi jika paslon 01 kalah di wilayahnya.
Terpisah, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna membantah kesaksian Sulman tersebut. Bahkan dia berani bersumpah tidak pernah memerintahkan Sulman untuk menggalang dukungan kepada Jokowi.
"Wah Demi Allah, sumpah saya nggak bisa berdiri kalau saya ngomong gitu," ujat Budi saat dimintai konfirmasinya.