RIAU24.COM -  Bagi masyarakat Indonesia, sosok Tuyul bukanlah makhluk yang asing. Makhluk astral yang diidentikkan dengan bocah kecil berkepala gundul ini dikenal sebagai sosok yang suka mencuri uang dan perhiasaan. Tuyul seringkali dipelihara oleh manusia yang tak beriman dan pemalas demi mencari nafkah dengan jalan haram.

Tuyul di percaya berasal dari janin yang gugur atau di gugurkan, bayi yang meninggal dalam kandungan yang telah berusia antara 7 bulanan, ukurannya sangat kecil paling besar tidak lebih dari 20 senti. Meski dalam bentuk setan ia memiliki karakter anak-anak yang gemar bermain.

Ia melakukan pencurian uang atas perintah majikan, segala resiko di tanggung majikan. Ketika tuyul tertangkap oleh orang pintar biasanya akan di lakukan interogasi dan tuyul akan bicara apa adanya, jujur, lugu. Jika tuyul di sakiti maka majikanlah yang merasakan sakitnya.

Seperti yang telah dikutip di situs Kabarmakkah.com, pemelihara tuyul memiliki ciri-ciri tertentu. Apa saja ciri-cirinya?

1. Jika makan malam pasti tidak akan dihabiskan dan pemelihara tidak boleh mencuci tangan setelah makan karena tuyul peliharannya akan menjilatinya ketika dia tidur nanti.

2. Pemelihara tuyul kerap berjalan dengan kedua tangan yang berada di punggung seolah-olah tengah menggendong sesuatu. Dia mengelilingi kompleks untuk survei lokasi rumah yang akan dijadikan sasaran.

3. Sifat pemelihara tuyul agak tertutup, lebih cenderung menjaga jarak dalam bersosial di tengah masyarakat.

4. Suka mendengarkan pembicaraan orang lain saat orang banyak berkumpul, terlebih para ibu-ibu yang sedang arisan dan berbicara tentang perhiasannya.

5. Di kamar pemilik tuyul, terdapat banyak kembang dan sesajen untuk ritual.

6. Pemelihara tuyul biasanya memilki banyak warna cat di rumahnya karena tuyul mempunyai karakter seperti anak-anak yaitu sangat menyukai warna-warna.

7. Melakukan pekerjaan asal-asalan sekadar untuk menutupi kedok, namun memiliki harta yang banyak.

Meski menemukan orang dengan beberapa ciri yang mirip dengan ulasan di atas, sebaiknya kita tidak cepat curiga apalagi melakukan tindakan yang. melanggar hukum. Selidiki lebih jauh dan minta tokoh masyarakat untuk berbicara dengan baik-baik dengan orang yang dicurigai tersebut.***

 

R24/bara