Pernyataan Jokowi Soal 'Saya akan Lawan', Analis Sosial Sebut Mentalnya Sudah Jatuh
RIAU24.COM - Pernyataan capres petahana Jokowi ketika berpidato di Stadion Kridosono Yogyakarta, kemarin menjadi sorotan publik. Dia mengatakan tidak akan diam tentang fitnah yang ditujukan kepadanya selama 4,5 tahun.
Analis sosial Universitas Bung Karno (UBK), Muda Saleh mengaku heran menanggapi pernyataan terbuka Jokowi tersebut.
"Pak Jokowi itu kan dikenal baik, ramah, loh ini saya lihat video yang di Yogyakarta beliau ngamuk, marah dan katakan ‘saya akan lawan’. Yang mau dilawan siapa?” kata Muda yang dilansir dari rmol.co, Minggu, 24 Maret 2019.
zxc1
Dia berpendapat, dengan berbicara seperti itu, Jokowi memperlihatkan mental dirinya sudah jatuh. "Kemudian dia coba mengajak emosi masyarakat untuk ikut merasakan seperti apa yang ia rasakan, dan ini tontonan yang buruk sebagai kepala negara, padahal orang Solo itu halus-halus," jelasnya.
Selain itu, Jokowi sendiri terkesan mengalami depresi tingkat tinggi karena orang-orang sekelilingnya terjerat kasus korupsi dan ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Romy, mantan ketum PPP ditangkap KPK karena kasus korupsi, Setya Novanto dan Idrus Marham sudah duluan, kini dibidik Menpora Imam Nahrawi, setelah itu digadang-gadang Cak Imin soal kasus kardus durian, ketum Perindo Harytanoe soal Mobile 8, belum lagi Apel Kebangsaan ala Ganjar Pranowo yang dinilai berlebihan karena menghabiskan dana Rp 18 miliar, ini bisa jadi ketakukan yang sangat berlebihan bagi seorang yang ingin mempertahankan kekuasaan," papar muda.
Muda juga mengingatkan kepada Jokowi agar memahami kondisi bangsa Indonesia yang saat ini dilanda berbagai masalah. Seharusnya, kata Muda lagi, Jokowi empati terhadap nasib petani di berbagai daerah yang terpuruk digempur impor.
"Jangan bicara sakit hati, jangan bicara soal kecewa, dihujat. Lihat dong, petani garam, petani beras, petani tebu, yang nangis di berbagai daerah pada saat panen, barang mereka nggak laku, karena impor berlebihan yang dilakukan menteri Jokowi. Kalau bicara sakit hati, kecewa, direndahkan, siapa yang paling direndahkan, mereka (petani) justru yang direndahkan oleh pemerintah," tambah Muda.
Untuk itu, dia menyatakan bahwa Jokowi belum pantas memimpin Indonesia.
"Sebagai negara dan bangsa yang besar, Jokowi rasanya tak pantas memimpin Indonesia, kalau gini caranya, dia (Jokowi) cuma bisa marah-marah di Indonesia, Kalau berani, jika ada yang ganggu kestabilitasan nasional Jokowi juga harusnya ngamuk ke luar negeri sana, mirip jago kandang. Ini kan enggak, ada yang tak sepaham, diperiksa, padahal hujatan, kritikan, hinaan pada hakikatnya menguatkan kita secara pribadi dan evaluasi kinerjanya, serta menguatkan bangsa Indonesia,” teranf Muda.