RIAU24.COM -  Pemandangan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, tampak sedikit berbeda. Biasanya, pada bagian tera ada deretan kursi dan meja tertata rapi. Biasanya, sejak dahulu, kursi-kursi kayu beralas busa itu dipakai para tamu duduk santai saat menunggu atau sesudah bertemu Gubernur Jatim. Namun pada Sabtu 23 Maret 2019 kemarin, barang=barang itu sudah tidak ada lagi.

Rupanya, kursi di teras Grahadi disingkirkan atas perintah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pasalnya, dia mengaku khawatir ada oknum tak bertanggung jawab berswafoto saat duduk santai di Grahadi, lalu disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.

Kekhawatiran itu muncul sebagai reaksi Khofifah, setelah namanya disinggung-singgung mantan ketua umum PPP Romahurmuziy, tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama yang kini ditangani KPK.

Sebelumnya, kepada pers, Rommy mengaku tentang adanya rekomendasi untuk Haris Hasanuddin sebagai Kepala Kanwil Kemenag Jatim. Salah satunya datang dari Khofifah selaku Gubernur Jatim.

"Silakan tanya Mas Rommy karena saya juga kaget rekomendasi dalam bentuk apa yang saya sampaikan," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu 23 Maret 2019 kemarin.
"Sama sekali tidak [merekomendasikan], makanya tanya kepada Mas Rommy, karena saya khawatir ada yang mengatasnamakan saya," ujarnya lagi dilansir viva.

Khofifah mengaku menerima laporan ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dihubungi beberapa orang mengatasnamakan kolega, tim pemenangan dan keluarga. Laporan itu dia terima di grup Jatim Cettar yang dia buat dan di dalamnya ada pejabat seluruh OPD Pemerintah Provinsi Jatim.

Sekali waktu, kata Khofifah, dia menerima kiriman foto yang di situ ada gambarnya bersalaman dengan seseorang. Ada juga seseorang berfoto di teras Grahadi.

"Nah, depan itu ada kursi maka saya minta kursi agar dihilangkan, supaya tidak digunakan oleh siapa saja yang, mungkin (foto dan sebar) ini saya lagi duduk di Grahadi," ujarnya lagi. ***