Diperiksa KPK Romy Singgung Nama Gubernur Jatim Khofifah, Sudirman Said: Rontok Satu Per Satu
RIAU24.COM - Jumat, 23 Maret 2019, Mantan Ketum PPP Romahurmuziy alias Romy telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Saat diperiksa Romy menyinggung nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sebelum terpilih jadi Gubernur Jatim, Khofifah sempat menjabat mantan Menteri Sosial (Mensos) era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Seperti dilansir dari Tempo, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Sudirman Said prihatin.
"Ya Allah, kami prihatin karena kok seperti rontok satu per satu," sebut Sudirman di media center BPN Prabowo - Sandi, Jakarta, Jumat 22 Maret 2019.
Sudirman Said sebut bahwa lingkungan pengendalian di sekitar Presiden Jokowi mengalami masalah. Sudirman Said berlandaskan dengan banyaknya kasus menjerat orang di dekat Jokowi.
"Lingkungan pengendalian itu artinya sense of control, kemudian kontrolnya mulai dengan contoh perilaku, pesan-pesan, sampai pada policy (kebijakan) itu," kata Sudirman Said.
"Akibatnya, yang harusnya menjadi penjaga kepentingan publik malah nggrogoti kepentingan publik," terus Sudirman Said.
Sudirman Said sebut kasus jual-beli jabatan itu kasus yang paling buruk. "Saya itu pernah jadi pegawai negeri, dan sakit hati kalau untuk urusan naik jabatan. Sudah kerja capek-capek, kemudian didagangin gitu, apalagi yang memperdagangkan orang luar institusi itu," kata Sudirman Said.
Hal yang ramai dibahas, Romahurmuziy menyebut Khofifah pernah merekomendasikan Haris Hasanuddin untuk menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Kantor Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Haris yang disebut adalah orang diduga menyuap Rommy Rp 250 juta supaya agar bisa menjadi kepala kantor wilayah Kemenag Jatim.