Cegah Karhutla, Polsek Minas Bangun Sekat Kanal
RIAU24.COM - SIAK - Jajaran Polsek Minas beserta perangkat kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau membangun sekat kanal untuk mengantisipasi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan diwilayah yang dinilai rawan,
”Kita akan buat kanal bloking ini secara bertahap, kegiatan dimulai di wilayah Minas Barat,” kata Kapolsek Minas Kompol Birma Naipospos, Rabu (20/03/19).
Ia mengatakan, proses pembangunan kanal dilakukan oleh para personel Bhabinkamtibmas, Babinsa beserta MPA (Masyarakat Peduli Api) Setempat, hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan, goni yang diisi dengan pasir di tumpukan sebagai sekat.
“Hari ini kita terjunkan hampir seluruh anggota kita sebanyak 25 orang dalam giat pembuatan kanal bloking, gunanya untuk menampung Air waduk, yang apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran Airnya ini akan kita gunakan untuk pemadaman Api tersebut, selain hari ini kita buat untuk Minas Barat besok akan kita buat juga kanal bloking di kampung rantau bertuah dan mandiangin, Kegiatan ini kita laksanakan dengan bekerjasama dengan perangkat desa dan MPA (Masayrakat Peduli Api) kampung Masing-masing, Dan juga Bhabinkamtibmas dan juga Babinsa.” Kata Kapolsek Minas itu.
Dalam kesempatan itu pula, Ayang Bahari Selaku PJ.penghulu kampung Minas Barat mengatakan, “Berdasarkan cuca saat ini sangat mengkhawatirkan kita untuk masalah persediaan Air waduk, oleh karnanya kami bekerjasama dengan kapolsek, Danramil, MPA dan Masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ini. Untuk pembuatan kanal blok ini sendiri kita buat di sebuah sungai yang airnya itu sudah mengecil dan surut, jadi kami sumbat aliran sungai itu dengan membuat kanal bloking ini agar Airnya menggenang dan mudah untuk di ambil jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran,” Terangnya.
Ayang juga menjelaskan, bahwa dalam hal ini pihaknya juga berusaha untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Minas barat, seprti PT Chevron dan PT Arara Abadi, “tapi ya itu tadi terkadang pihak Chevron ini kita laporkan ada kebakaran misal saat ini datangnya esok lusa, ya kita juga maklum lah karna harus melalui prosedur perusahaan mereka,” Cetusnya.
Dia katakan Ayang lagi terkait kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di wilayah kerjanya itu dirinya sangat mengharapkan kepada pemerintah kabupaten Siak maupun Riau untuk mengadakan minimal 1 Unit mobil damkar di kampung Minas barat, “karena kami sangat kesal juga padahal untuk kebakaran ini boleh di katakan Minas Barat ini cukup rawan walaupun memang sekopnya kecil, tapikan dapat menimbulkan Asap juga,” Keluhnya.
Lebih lanjut Ayang katakan, kedepan pihaknya berharap kepada pemda Siak maupun Riau untuk Minas Barat ini dibuatkan 1 lah mobil itu, pastinya kalau ada kan begitu ada kebakaran langsung bisa di operasikan tanpa melalui prosedur ini dan itu seperti di PT Chevron,
"Insya Allah untuk tahun 2020 saya akan berusaha membuat permohonan ke dinas terkait agar kiranya dapat dikabulkan untuk pengadaan damkar di Minas barat ini.Karna yang namanya kebakaran ini bukan sebentar saja, bisa terjadi kapanpun untuk selamanya setiap musim kemarau, mudah-mudahan kita berharap juga jangan ada lagi riau terbakar khususnya kabupaten Siak ini,” paparnya.
Dia juga menjelaskan adapun Untuk wilayah Minas Barat yang di anggap merupakan penyebab potensi rawan kebakaran, di sebabkan adanya pengimasan untuk pembersihan power line Chevron.
"Setelah dia kering masyarakat ini terkadang dia buang api rokok lah di situ hingga Akhirnya terbakar, dan adapun untuk kasus seperti ini saat ini kitapun sudah tidak bisa lagi menyalahkan masyarakat pemilik lahan yang terbakar, terkecuali tangkap tangan baru bisa di tindak, ya itu tadi penyebabnya orang lewat buang puntung rokok pun bisa menjadi penyebab karhutla," pungkasnya.(***)
R24/phi/lin