Putar Video Penembakan di masjid Christchurch Saat Kampanye, Erdogan Panen Kritikan
RIAU24.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempertontonkan rekaman video penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru dalam kegiatan kampanye politiknya. Pemutara video itu disinyalir untuk memacu dukungan dari kalangan konservatif.
Rekaman video dan juga ringkasan, yang disebut berasal dari manifesto tersangka pelaku serangan, diputar lewat layar besar di Istanbul pada Sabtu (16/03).
Dalam acara kampanye di hadapan pendukungnya, Erdogan mengatakan tersangka memberikan ancaman kepada Muslim di Turki dan dua kali mengunjungi negara itu. "Kita tidak ingin menyaksikan konflik antara salib dan bulan lagi," kata Erdogan, merujuk konflik antara pemeluk Kristen dan Islam, seperti dilaporkan BBC, Selasa (19/3/2019).
Namun aksi Presiden Erdogan itu sontak mendapat kecaman luas. Kecaman paling kuat muncul dari kubu oposisi di Turki, Partai Rakyat Republik dan pemimpin Partai Kebahagiaan Mutlak, Temel Karamollaoglu.
Kubu oposisi menyatakan Erdogan menggunakan rekaman video itu untuk menambah angka dukungan menjelang pemilihan daerah sebelum akhir bulan ini.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, mengatakan sudah menghubungi mitra kerjanya dari Turki untuk menyampaikan keprihatinan atas penggunaan rekaman penembakan para jamaah Salat Jumat di dua masjid Christchurch pada Jumat (15/03).