Sempat Dibantah di Medsos, Perempuan yang Disebut 'Bu Lis' Ini Bela Sandiaga
RIAU24.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, sempat menyinggung tentang "Bu Lis" yang disebutnya mengeluhkan layanan BPJS Kesehatan. Hal itu dilontarkan Sandiaga saat debat cawapres pada Minggu 17 Maret 2019 malam kemarin.
Setelah debat, sempat muncul akun dalam media sosial yang mengaku sebagai "Bu Lis", yang komentarnya terkesan menyalahkan Sandi dan meminta namanya jangan lagi disinggung-singgung.
Ternyata yang dimaksud "Bu Lis" itu adalah Niswatin Naimah. Dia adalah warga Sragen, penderita kanker payudara stadium dua. Ia juga yang mengeluhkan pelayanan BPJS Kesehatan yang dialaminya kepada Sandi, ketika cawapres itu melakukan kunjungan beberapa waktu lalu.
"Yang disebut pak Sandiaga itu saya. Saya bertemu dengan Pak Sandi saat kunjungan ke pasar Bunder, Sragen akhir tahun lalu. Saat itu, saya memang mengeluhkan penyakit kanker payudara stadium dua karena tidak dilayani BPJS kesehatan," ungkap Niswatin, Senin 18 Maret 2019 kepada wartawan di Sragen.
Menurut Niswatin, padahal jenis pengobatan itu sebelumnya ditanggung BPJS Kesehatan. Perubahan aturan itu setelah jaminan kesehatan untuk penderita kanker dicabut pada April 2018 lalu.
Dikatakan, dirinya adalah peserta BPJS Kesehatan kelas dua yang dibiayai secara mandiri.
"Sebelum pengobatan lanjutan ada operasi dan kemoterapi sampai tujuh kali di-cover BPJS. Saya menjalani kemo sampai Oktober 2018. Setelah perlu suntikan herceptin. Sebelumnya suntikan itu di-cover BPJS. Tapi adanya perubahan aturan jadi tidak terkover," ungkapnya lagi, dilansir viva.
Padahal untuk pengobatan penyakit tersebut dirinya harus menerima suntikan herceptin sebanyak delapan kali. Suntikan herceptin itu biayanya mencapai Rp15 juta sekali suntik.
"Saya tidak kuat untuk membayar suntikan itu. Padahal minimal delapan suntikan, namun dokter bilang jika yang efektif itu 16 kali suntikan untuk pengobatan penyakit saya," keluhnya.
Akibat adanya perubahan aturan BPJS Kesehatan itu, saat ini Niswatin hanya mampu memanfaatkan obat herbal untuk mengobati penyakit kanker payudara stadium dua yang dideritanya itu. Pasalnya, untuk menanggung biaya sendiri tanpa BPJS, dia sudah tak mampu. ***