Kuliner Kuansing, Mie Meledak dan Ayam Geprek, Sajian Khusus di Mona Cafe
RIAU24.COM - TELUK KUANTAN - Kabupaten Kuantan Singingi yang lebih dikenal dengan budaya pacu jalurnya, juga ternyata memiliki aneka ragam kuliner mulai dari menu kekinian hingga tradisional khas yang selalu diburu oleh para penikmat kuliner.
Seperti yang saat ini tersedia di Mona Cafe, kendati lokasinya berada di kecamatan paling hulu di Kabupaten Kuantan Singingi, namun, rasanya tidak afdol apabila tidak mengunjungi sajian khusus di Mona Cafe ini.
Usaha kuliner Kedai Kopi Mona, dengan makanan khas Mie Meledak dan Ayam Geprek ini berada di Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Ternyata sajian khusus Mona Cafe ini laris manis dan selalu menjadi incaran kawula muda maupun orang tua, sampai keluar Kecamatan Hulu Kuantan.
Menurut sang pemilik warung, Mona, menceritakan awal mulanya dulu, dirinya sempat putus asa. Pelanggan yang datang ke warungnya hanya bisa dihitung dengan jari. Ia bahkan sempat berpikir ingin menutup usahanya. Namun karena dorongan dari suaminya, Hendri, usaha itu tetap ia lanjutkan.
Pada suatu hari, kata Mona, usai makam malam, ia mengajak suaminya berdiskusi. Saat itulah ia mengutarakan bahwa dirinya ingin menutup saja usaha yang telah ia rintis. "Ternyata jualan ini susah. Mendingan saya tutup saja," cerita Mona kepada suaminya waktu itu.
Alih-alih memberikan solusi, tutur Mona, bahkan suaminya waktu itu hanya berucap sepenggal kalimat saja."Susah itu karena tidak tau caranya," ujarnya menirukan ucapan suaminya.
Mendengar jawaban itu, Mona langsung terdiam. "Ya, saya langsung diam," ujarnya sembari memikirkan apa maksud dari ucapan suaminya itu.
Menurut pengakuan Mona, malam itu benar-benar ia tidak bisa tidur. Memikirkan bagaimana caranya agar dagangannya bisa laku esok harinya. Lalu, terbersit ingin memasarkan produknya melalui online. "Oh, ya. Kenapa gak dicoba melalui online saja ya, " pikirnya waktu itu.
Tanpa pikir panjang, wanita yang lama tinggal di luar negeri ini mulai mengatur strategi. Satu persatu barang dagangannya ia foto. Lalu diupload di facebook. Ia menerapkan penjualan sistim antar alamat.
Ternyata cara itu cukup ampuh. Konsumen mulai merespon dengan baik. Orderan pun berdatangan. "Alhamdulillah, begitu saya mulai buka layanan online, barang dagangan ludes terjual. Tenyata inilah caranya," ucap Mona sembari mengingat sepenggal kalimat yang diucapkan suami waktu itu.
Semakin hari pelanggannya semakin bertambah. Tak dipungkirinya, setiap hari paling tidak ada sekitar 100 sampai 130 pelanggan yang memesan makananya. Satu pelanggan ada memesan lima sampai 10 porsi setiap hari.
"Kini, pelanggan saya bukan hanya masyarakat biasa, akan tetapi juga diminati pegawai kantoran, seperti guru-guru dan aparat lainya," tuturnya.
Menurut Mona, selain menerima orderan melalui facebook, ia juga menerima orderan via WhatsApp. Banyaknya peminat dengan sistim layanan online ini, ke depan ia berencana akan terus mempromosikan usahanya melalui website.
khusus. "Nanti ada rencana buat aplikasi khusus. Biar masyarakat lebih gampang milih menunya. Hanya dengan mengklik gambar, disitu sudah tertera harga dan alamat pemesan," urainya.
Ia juga bercerita, diantara menu yang ia sajikan itu yang paling banyak diminati oleh konsumen adalah "Mie Meledak", mie yang banyak dijual dipasaran itu diolah lagi dengan citarasa pedas. Jadi pedas itu diberi nama meledak. Meledak pedasnya. Tingkat kepedasan mie racikannya ini,terdiri dari beberapa level. Ada level 1 sampai level 4. Semakin tinggi semakin pedas, katanya.
Rupanya orang pedesaan itu, katanya, ternyata sangat menyukai makanan yang serba pedas. Bahkan ada pameo bagi orang pedesaan, tak ada cabe serasa tak makan.
Selain menjual mie pedas ini, wanita asal, Pati, Jawa Tengah ini juga menjual ayam geprek. Menurut dia, ayam ini dikasih bumbu, digoreng lalu digeprek. Penyajiannya juga ditambahi dengan sambal yang cukup pedas.
Tiap hari, kata dia, usahanya ini bisa menghabiskan 5 sampai 7 ekor ayam setiap hari. Dengan harga yang relatif murah yakni Rp10 ribu per porsi, ayam geprek buatannya ini cukup laku dipasaran.
Diakhir bincang bincang dengan Riau24.Com, bahwa berjualan secara online merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan saat ini. Sepertinya trend ini akan berjalan dalam waktu yang lama. Pasalnya, cara belanja sebagian masyarakat baik di pedesaan telah mengalami pergeseran ke dunia online. Juga telah mengubah tren berjualan, yaitu jualan secara online.
Ia mengajak para ibu-ibu di pedesaan, agar lebih kreatif lagi dan jangan mau kalah dengan suami. Setidaknya para ibu bisa membantu suami dalam meringankan beban keluarga. "Dengan inovasi dan kreatifitas yang dimiliki. Jangan mau kalah dengan masyarakat perkotaan,"
Sebab, Bisnis online bisa dilakoni oleh siapa saja. Tanpa memandang tempat, waktu, dan jenjang pendidikan. Termasuk mereka yang tinggal di pedesaan. Syaratnya, harus punya perangkat khusus seperti, Smartphone, Komputer/ Laptop yang terhubung dengan internet. Disamping itu juga harus punya pengetahuan dasar tentang pemasaran online.
"Jadi, mulai sekarang, jangan lagi memandang sebelah mata pada masyarakat di pedesaan. Tanpa kita sadari, mungkin saja penghasilan online orang desa, jauh lebih besar dari penghasilan warga yang tinggal di kota besar," pungkasnya.(***)
R24/phi/zar